Tiga akhir dan sentuhan nasional di Serempak

Sampai tanggal 27 kemarin, saya masih belum tahu akan pakai baju apa karena memang baru keingetan malam harinya. Biasanya saya tidak pernah mau pusing harus pakai baju apa tiap mau berkegiatan karena yang penting bukan pakai baju apa tapi yang penting bisa tetap pakai baju yang sopan dan rapi. Alhamdulillah kalau bisa sesuai syariat.

Perjalanan menuju FX Senayan pun alhamdulillah lancar sekalipun sempat dilanda kegalauan soal parkir. Karena acara hari itu tergolong pagi, mal masih relatif sepi. Yang menyenangkan lokasi acara yaitu di lantai 6 ternyata sudah ramai waktu saya datang jam 9 lewat oleh para peserta acara hari ini dan anak-anak design binus yang kece-kece.

Agak amazed juga karena ternyata para peserta mungkin hari itu datang dengan busana terbaiknya karena hari ini memang serempak, selaku pengundang acara meminta para peserta untuk memakai dresscode dengan sentuhan budaya nasional. Ada yang memakai adat Bali, Jawa, dan lain sebagainya. Kebanyakkan sih tetap batik dan kebaya gitu karena kayaknya dua itu yang paling simpel dan gampang ditemui di dalam lemari, ya. 


Yang paling saya ingat itu kelakuan satu dari tiga narasumber yang sibuk banget sama kain ulosnya dan lebih memilih berbaur bersama para peserta dan harus lari-lari ke depan waktu acara dimulai. Jujur, ini kali pertama saya tahu nama Maman Suherman. Tadinya saya kira kang Maman ini adalah kang Maman yang itu, yang ternyata salah besar dugaan saya. Haha. Syukurlah belum sempat ngajak foto karena kalau salah panggil nama kang tengsin, bok.

Selain itu, saya juga baru tahu kalau ternyata serempak bekerja sama dengan kementerian pemberdayaan perempuan dan anak (KPPA) yang tahun ini punya program unggulan yang sedang digalakkan, yaitu Three Ends; End Violence Against Women and Children (akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak), End Human Trafficking (akhiri perdagangan manusia) dan End Barriers To Economic Justice (akhiri kesenjangan ekonomi).



Program Three Ends
Ratna, selaku perwakilan dari KPPA mengungkapkan seputar program pemerintah ini yang harusnya dibawakan oleh Deputi KPPA yang berhalangan hadir karena mendadak mendapat penugasan ke luar kota. Ratna prihatin karena pemberitaan media terhadap perempuan selama ini masih banyak yang bernada negatif. Persoalan bias gender saya kira masih terlalu bias maknanya karena sejatinya perempuan dan laki-laki memang diciptakan berbeda.

Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak bisa lepas dari apa-apa yang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. Memang, selama ini perempuan dan anak-anak masih menjadi target yang empuk dalam kejahatan karena dipandang sebagai objek yang lemah. Ini tidak betul, dan seharusnya laki-laki sebagai bagian dari masyarakat dapat mencegah kejahatan dengan tidak membiarkan laki-laki lain melakukan kejahatan tersebut.

Misal, seperti yang diungkap Kang Maman yaitu cat calling atau siulan yang sudah merupakan sebuah pelecehan karena saya sendiri merasa risih atau tidak nyaman bilamana mendapati ada laki-laki tidak baik yang tidak bisa memanfaatkan panca inderanya untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat. Mungkin laki-laki ini tidak sadar kalau bisa saja apa yang dia lakukan bisa saja menimpa pada saudara perempuan, istri, anak atau ibunya.

Ada beberapa data mengenai kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak yang saya kira bisa dengan mudah kita dapatkan. Dan saya kira kita sebagai bagian dari masyarakat bisa meminimalisir kejahatan tersebut dengan bersikap waspada dan mencoba untuk lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Sayangnya, apa yang dipaparkan KPPA kemarin baru sampai pada tataran teori, sementara mengenai langkah-langkah konkret pemerintah belum dipaparkan secara lebih mendalam.  

 

The Power of Content
Selain Bu Ratna dan Kang Maman, ada dua narasumber lain yang datang untuk memeriahkan acara bertajuk The Power of Content ini, yaitu Bu Ina dari Binus dan Pak Irwin, seorang pakar IT yang lama berkecimpung di dunia filter memfilter. Oh ya, dan juga Ani Berta yang tidak boleh dilupakan karena masing-masing narasumber berbagi seputar pengetahuan juga pengalamannya seputar bagaimana memproduksi konten yang bukan hanya bagus tapi juga bermanfaat.

Berhubung waktu Bu Ina ke depan saya sedang ke luar ruangan, saya terlewat poin pertama tips membentuk branding yang beliau sampaikan dengan serius santai. Kita langsung masuk ke poin ke dua ya, yaitu select your theme, write stick to the theme, create your personality. Inti poin kedua ini tentang apa sih tema yang mau kita angkat di blog kita dan setelah tahu dan paham kita tinggal setia pada tema tersebut dan selebihnya adalah berproses menciptakan personality yang ingin kita tampilkan tanpa harus dibuat-buat.


Yang ketiga itu adalah choose your blog name atau memilih nama untuk blog kita yang saya yakin bisa kita lewati ya. Sementara untuk yang ke empat adalah choose your color, fonts, logo and tagline. Ini penting lho karena ternyata sudah pada tahu belum kalau warna yang kita pilih untuk blog kita itu punya maknanya sendiri-sendiri. Misal nih ya buat warna biru itu artinya trust and loyalty. Warna biru ini diidentikkan dengan calm dan security. Atau merah, hmm ini buat yang penuh dengan power dan butuh banget sama yang namanya attention alias perhatian (bukan baper ya bu ibu). Kalau abu-abu itu lebih ke solid dan timeless.

Nah, untuk yang kelima always use image, choose your photograph wisely. Dan last but not least adalah invest to build your brand.

Kalau tadi materi dari Bu Ina, sekarang langsung masuk ke materi mbak Ani, ya yang belakangan makin sibuk karena makin banyak job dari ngeblog. Di sesi sharing kali ini, mbak Ani mulai dengan menceritakan pengalamannya selama menekuni dunia blogging yang banyak membawa berkah. Alhamdulillah. Bagi kita yang mau mengikuti langkah yang sama, kita perlu tahu dulu mau menulis dengan cara apa sih di blog kita nanti; gaya-gaya hard news atau feature stories yang lebih long lasting. Masing-masing ada plus minusnya.


Kalau hard news bentuknya; reporting the event, 2 days maximum, dan 5w1h. Sementara untuk feature stories; naration on pharagraph, interview and observation or experience, and artistic. Artinya apa ya? bisa pakai google terjemahan kali ah. Hahaha.

Berkaitan dengan three ends, mbak Ani juga urun pendapat bahwa content three ends itu bisa untuk empowerment women melalui; women and kids friendly title, knowledge reproductive health, empowerment, come up inspiring women figures.

Saya paham banget kekhawatiran mbak Ani dan mungkin sebagian dari kita bahwa sekarang-sekarang ini makin banyak kita menemukan berita yang dari judulnya saja sudah bikin nyelek, nyesek dan teman-temannya. Eh, nggak tahunya pas dibaca tahu pong alias nggak nyambung sama judulnya. Ini pentingnya kita memerhatikan keselarasan judul dengan isi dan tentunya juga pilihlah bahasa yang baik dan ramah di telinga berbagai kalangan.

Sebetulnya sih kita tidak perlu menunggu media mainstream untuk mencari suatu berita. Kita sebagai bagian dari masyarakat juga bisa membuat berita yang baik dan bermanfaat dimulai dari lingkungan terdekat kita saja. Bahkan, seperti mbak Ani dan mbak Dona, mereka rela kesana kemari untuk mencari data, mewawancarai narasumber untuk mendapatkan tulisan yang utuh dan menyeluruh. Itu sebabnya blogger hadir untuk memberikan sesuatu yang bukan hanya berbeda tapi juga bermanfaat dan insyaAlloh dapat menjadi ladang kebaikan bagi yang menulis dan membaca.

Btw, saya punya blog favorit yang saya rasakan besar manfaatnya dan membantu saya dalam menulis, yaitu beberapa blog seperti blog bli Made Andi, Nurisma Fira, Eka Kurniawan, mbak Nurhayati Pujiastuti, dan lainnya.

Kalau temans blog siapa yang paling sering dikunjungi dan mungkin sering bikin kita termenung setelahnya?

  

Komentar

  1. Kang Maman itu orangnya cerdas dan concern banget ya dengan permasalahan perempuan dan anak..serta masalah2 sosial lainnya di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mbak. salut ya... makasih sudah menyempatkan mampir, mbak.

      Hapus
  2. Balasan
    1. ya, mas agung. makasih sudah mampir, ya. salam.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer