Agar saling mencintai


Saya dan keluarga bukan termasuk tipe yang gemar merayakan sesuatu, misal ulang tahun dan lain sebagainya. Dan saya juga jarang memberikan ucapan selamat ulang tahun sekali pun kepada orang terdekat atau teman melalui sosial media dsb, dan mungkin oleh karenanya saya jadi jarang mendapat ucapan yang serupa.

Itu tidak terlalu penting bagi saya. Hari ulang tahun dimana kita biasa bersuka ria menurut saya mestinya bisa disikapi dengan sebuah perenungan, muhasabah, pertanyaan kepada diri sendiri sudah sejauh mana kita berbuat baik kepada sesama (bermanfaat). Seberapa jauh kita berusaha menjadi hamba yang sangat memerlukan pertolongan Sang Pencipta.

Dan momen kedatangan DZN di Indonesia di bulan April ini seakan menjadi hadiah terbesar sepanjang hidup saya karena selama ini saya sungguh berharap beliau dapat hadir dan menyirami kalbu rakyat Indonesia (terkhusus warga Jkt) yang sepanjang tahun mungkin dipenuhi kegelisahan, keragu-raguan akan dipimpin oleh pemimpin yang gemar menebar isu tidak penting, yang perilaku dan kata-katanya sungguh tidak patut ditiru.

Sangat disayangkan kata-kata kotor keluar dari seorang pemimpin yang dielu-elukan sebagian pihak yang mengkotak-kotakkan diri. Yah, tapi saat ini saya tidak ingin membicarakan hal itu. Mari berbagi cerita bahagia saja (biarlah yang sedih cukup disimpan di dalam hati) karena kemarin, saya mendapatkan kejutan yang cukup mengejutkan dan tidak pernah saya sangka sama sekali.

Siapa yang menyangka akan mendapat hadiah satu hari setelah hari ulang tahun? siapa yang menyangka akan mendapat hadiah dari anak-anak yang baru beberapa lama mengunjungi perpustakaan tempat saya bekerja? tidak. Saya tidak bekerja di perpustakaan, mungkin saja kamu bertanya-tanya. Tapi saat ini saya memang sedang mendapat giliran menjadi PIC perpustakaan sementara yang lain mengurus bagian yang lain.

Dan, yah. Kenapa satu hari setelahnya karena memang hari H-nya saya sedang libur. Dan kemarin, saat memasuki gerbang, saya merasa terharu karena anak-anak itu langsung menyambut saya dengan wajah begitu berbahagianya. Seketika saya merasakan aura kebahagiaan sekali pun tak lama setelahnya anak-anak kembali bermain di arena permainan. Mereka memang sedang bermain di sana sebelum saya datang.

Dan momen ketika mereka dengan tersipu malu memberikan hadiah (satu dibungkus satu tidak) sungguh membuat saya ingin meneteskan air mata. Oh, saya sungguh tidak pernah mengharapkan mereka dapat berbuat sejauh ini. Kedatangan mereka setiap hari saja sudah cukup mewarnai hari saya menjadi pelangi. So colorful. Sekarang, mereka ingin memberikan yang lebih? oh, ini benar-benar di luar dari dugaan.

Saya tahu mungkin saya terdengar sedikit berlebihan, atau bahkan memang berlebihan (tidak pakai sedikit) tapi kamu tidak tahu kan apa yang telah saya lalui bersama anak-anak itu? kamu memang tidak harus tahu, tapi setidaknya bisa coba memahami bahwa kebersamaan yang intens dapat menumbuhkan rasa kasih yang tulus dan tanpa tedeng aling-aling.

Memang benar, ya kalau saling memberi hadiah, kita akan saling mencintai. Dan tidak harus menunggu ulang tahun.
"Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai." (HR. Bukhari)









Komentar

Postingan Populer