Kemping ceria di masa pandemi? Kenapa tidak!

 

Assalammualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Hola! Apa kabar teman2 semua? Mudah2an selalu diberi kesehatan dan dijaga dari marabahaya, serta diberi kebaikan dunia akhirat, ya. Aamiin..

Kali ini, saya akan sharing sedikit mengenai perjalanan kami ke Highland Camp Curug Panjang yang berlokasi di Cisarua, Bogor beberapa waktu yang lalu. 

Bagi teman2 yang mau mencoba kesini dengan mobil, perhatikan plat kendaraannya, ya bu ibu karena jalur Puncak menerapkan ganjil genap sejak Jum'at sore hingga Ahad.

Berangkat sekitar pukul 8, rupanya kami sudah cukup kesiangan, karena jalanan ternyata sudah padat merayap bahkan sejak di Jatiwaringin loh. 

Mengikuti arahan mbah google, alhamdulillah kami akhirnya sampai dengan selamat di Highland Camp Curug Panjang, yang bisa dibilang tracknya bikin jantung serasa mau copot.

Kami tinggal mengikuti petunjuk mbah google saja, dan sedikit terhenyak karena biasanya google suka memberi kita jalur2 unpredictable yang sampai kapan pun saya kira susah, ya buat terbiasa. 

Hahaa.

Ok lanjut.

Karena lagi males banget bikin seri2an sebenarnya, jadi tulisan ini rangkuman aja dari perjalanan kemcer alias kemping ceria kami kemarin di tiga tempat yang bisa dibilang masih relatif dekat dari Jakarta. 

Cibuluh Land

Mau disclaimer dikit, semua tempat yang kami datangi ini full kami dapat dari youtube. Mau dibilang teracuni boleh juga, ya bu ibu hahaha selama masih positif saya nggak keberatan 😆

Lanjut.

Cibuluh land jadi tempat pertama kami untuk melakukan kemping ceria, dan boleh dibilang kami nggak menyesal untuk akhirnya memutuskan ke sini dulu dari beberapa tempat yang kami cari kemarin. 

Masih terletak di Sentul, Cibuluh land berjarak hanya 10-15 menit saja dari nol km Sentul, loh. Dekat kan? Hanya saja, memang saat kami pergi itu Ahad pagi dimana rasanya semua orang sedang ingin pergi melalui jalur yang sama dengan kami yaitu arah menuju Bukit Pelangi ( Rainbow Hills), Sentul.

Nah, dari sini (Rainbow Hills), kalau yang lain masuk ke Bukit Pelangi, kami masih lurus terus mengikuti jalur yang ditunjukkan google maps. Perlu diperhatikan sebelumnya, ya bu ibu maps itu tidak secara spesifik memberikan jalur, ya. 

Misal nih, di depan sekitar 100 m lagi ada dua jalan, kita harus cek terlebih dahulu mau ambil jalur yang mana. Kanan atau kiri? Jangan sampai seperti kami kebingungan memilih di saat sudah berada di pertigaan jalannya. Hahahaha. Ini jadi cerita tersendiri, sih. 

Tapi, serius sih. Kalau bisa, bekali diri kita dulu dengan rute yang lengkap, rinci kalau bisa sampai jalur2 alternatif kalau2 jalur yang dilalui terjadi kemacetan yang luar biasa.

Oh iya, waktu ke Cibuluh ini, kami lupa mengecek apakah ada penerapan ganjil genap sehingga kami harus pakai joki untuk bisa masuk ke jalur yang katanya bebas "hambatan." 

Begitulah.

Info lengkap mengenai apa dan bagaimana Cibuluh land bisa di googling sendiri aja, ya bu ibu. Yang pasti, tempat ini bisa diakses mobil sampai ke dalam alias bisa kemping dengan mobil tepat di sebelah kita. Atau istilah kerennya Camper Van. 

Karena kemcer pertama, kita masih belum punya perlengkapan jadilah kami mutusin untuk sewa tenda saja. 

Untuk fasilitas bisa dibilang lengkap, ya sudah disediakan lampu, listrik, toilet dan musala yang bisa diakses selama kita kemping di sana.


Highland Camp Curug Panjang

Well, jujur kemcer kedua kami ini merupakan kemcer yang jalurnya paling bikin deg2an. Saya sampai nggak sanggup untuk memikirkan hal lain selain berpegangan erat setelah memasuki area Highland Camp. 

Walau sudah melihat reviewnya di akun youtube para campers yang sudah kesana, perasaan deg2an rasanya makin menjadi2 begitu kami dihadapkan langsung pada jalur tanjakan Highland Camp yang boleh dikatakan kurang ramah pada City Car.

Jadi, pastikan ya bu ibu kendaraan kita benar2 dalam kondisi prima saat berkunjung ke Highland camp karena jalurnya benar2 menguras konsentrasi kendaraan dan pengendara (serta penumpang). 

Waktu kesini, alhamdulillah kami kedapatan hujan saat masih kemping dan ketika hendak pulang. 


Gunung Pancar Camping Ground

Gunung pancar merupakan tempat ke 3 yang kami kunjungi untuk berkemcer ria. Kenapa gunung pancar yang dipilih? Lebih karena habitat gunung pancar yang rimbun ditumbuhi pohon pinus seperti highland camp, membuat suasana kemping jadi terasa lebih syahdu. Hihii. Simpel kan alasannya? 

Jalur gunung pancar ini relatif lebih mudah ditempuh dibanding 2 lokasi sebelumnya karena hanya melewati Sentul City belok kanan terus..sampai deh. 

Nggak sampai satu jam, kami pun sudah sampai di gunung pancar alhamdulillah, safe & sound. 

Jadi, kemping di tengah pandemi, kenapa tidak? 












Komentar

Postingan Populer