Personal Branding dengan Dya Loretta

Hari Sabtu kemarin (16/4) sebenarnya saya lupa kalau saya ternyata punya dua agenda. Dua? ya ampun, terkesan sibuk banget ya kayaknya. Haha. Kenapa bisa dua sebetulnya karena lupa kalau sebetulnya sudah jauh-jauh hari saya mendapat undangan untuk datang ke kopdar pertama inspirator dot co. Karena lupa dan tidak ingat, praktis saya menyelamatkan seat untuk acara yang diadakan blogger crony yang digawangi mbak Wawa dan mas Sato yang kemudian menyisakan dilema. Thanks a bunch ya mas Satto dan Mbak Wawa. You gaes awesome!

Pertimbangan mengapa akhirnya saya memilih untuk datang ke acara blogger crony di SCTV tower adalah karena saya tidak mungkin cancel karena sudah dipilih, yo kok malah ngancel-ngancel gitu, padahal bisa aja waiting list di belakang numpuk. Sayang kan kalau saya yang bisa jadi tidak butuh-butuh amat itu daftar tapi endingnya malah disia-siakan kesempatan berharga yang entah kapan bisa saya dapatkan lagi sementara yang lain mungkin yang ndak terscreening pengin ikutan. Pakek banget, malahan.

Setelah dipikir-pikir lagi, keputusan saya ternyata tidak salah *nari hula-hula*. Bisa datang ke kantornya mas Tomo dan Fadjri jadi satu pengalaman baru karena ini yang pertama buat saya masuk ke kantor SCTV yang berlantai-lantai itu. Dulu sik pernah buat kepentingan interview, tapi sudah lama sekali.

Jadi, acara yang merupakan bagian dari program capacity building blogger crony, mengambil tema 'Branding You and Your Blog' mengundang D'Crony juga, Dya Loretta sebagai narasumber. Mbak Dya Loretta yang kece ini punya branding sebagai dosen unik, lho di kampus juga (boots-an ke kampus) seorang pakar di bidang komunikasi media dan politik, dosen di lima universitas, dan pembicara di banyak seminar dan founder beberapa komunitas.

Penampilan Mbak Dya siang itu pun mancing abis (mulai dari pemilihan warna baju yang buat saya ngejreng, rok di luar celana plus aksesoris yang...rame), eye catching dan tidak biasa, langsung mengingatkan saya pada sosok Diana Rikasari yang meroket dengan keunikannya dalam berbusana. Nah, ternyata memang mbak Dya ini merasa klik atau bisa nge-relate dirinya waktu baca blog Diana Rikasari dan jadi merasa punya teman yang sealiran yang kemudian membuat mbak Dya mulai berani untuk tampil apa adanya. And it's all about personal branding.

Mbak Dya membuka sharing dengan memperlihatkan kepada kami foto-foto seorang gadis kecil berusia 7 tahun bernama Aisyah Laila yang tampil catchy dengan OOTD-nya. Aisya ini ternyatasejak kecil memang sudah suka sama dunia fashion dan pernak perniknya. Namun, siapa yang pernah menyangka kalau gadis yang mulai beranjak remaja itu kini malah menekuni dunia kecantikan.

Aisyah Laila yang semula tidak mendapat perhatian penuh dari orangtuanya, kini mendapat support dan arahan untuk mengembangkan bakat serta potensi Aisyah yang kesukaannya berubah dari fashion ke dunia make-up. Aisyah sekarang berusia 13 masih sekolah dan memasang tarif cukup mahal untuk men-screening profesi barunya sebagai make-up artis agar tidak menggangu kegiatan utamanya sebagai pelajar. Tarifnya sekitar 12 juta gitu tiap nanganin satu klien. Gokil, kan?

Buat saya luar biasa bagaimana Aisyah yang pada awalnya suka OOTD-an lambat laun berhasil menarik mata orang lain dengan mem-brand dirinya di sosial media. Berkat kesukaannya terhadap fashion ini juga membuat Aisyah di-endorse oleh beberapa merek fashion yang tidak ecek-ecek.

Bicara soal personal branding, selfie itu ternyata bisa jadi pendeteksi dini karakter personal seseorang, meski tentu saja masih diperlukan pendalaman lebih lanjut. Personal branding atau kemudian juga diindetikkan menjadi personal identity bisa dimulai dengan menggali atau mengetahui area open kita terlebih dulu. Area open di sini mengacu pada teori Johari Window atau yang lebih dikenal dengan Jendela Johari.


Dalam model ini, ada dua dimensi utama yang dipakai untuk memahami diri sendiri. Pertama itu segi-segi yang sudah diketahui diri sendiri, yang kedua segi-segi yang sudah diketahui orang lain. Jika itu sudah kita ketahui, kita bisa lanjut pada personality, value benefit, uniqueness, outlook, dan consistence untuk membangun personal brand identity kita.

Untuk memaksimalkan personal brand, kita bisa memanfaatkan media sebagai salah satu sarana media promosi. Bentuknya pun bisa beragam, mulai dari buku, mading, tulisan, blog, vlog, dan lain sebagainya. Jika bicara mengenai media, akan ada dua pemahaman, yaitu media sebagai sebuah sarana dan media sebagai penyiar berita.

Dengan mengetahui segmen atau khalayak target market, kita jadi bisa menentukan kira-kira media apa yang bisa kita gunakan untuk memaksimalkan personal brand identity kita. Dan ini bisa berubah sejalan dengan perkembangan target market yang berjalan dinamis.

Yang paling penting adalah menjaga konsistensi atau tetap fokus untuk terus mengembangkan, mengkomunikasikan diri dan menjaga hubungan baik dengan para pengikut atau pengagum kita. Jangan lupa juga untuk terus menciptakan gaya komunikasi yang baik dengan siapa saja sehingga menciptakan citra diri yang baik.

Intinya sih kita harus tahu dulu kita sukanya apa dan menguatkan diri di sana. Kalau kita melakukan segala sesuatu dengan hati, pasti sampainya ke hati mantan juga. Mengenai khalayak, saya kira akan menemukan ceruknya sendiri. Jadi tidak usah terlalu khawatir soal itu. Mau kita dikenal sebagai apa, pastikan bahwa apa yang kita lakukan bisa bermanfaat dan memberikan efek atau energi posifi bagi pembaca atau viewers kita. Atau apapunlah sebutan nama pengikut setia kita.

Community Meet Up
Acara ini sebetulnya juga merupakan bagian dari community meet up-nya forum liputan 6 yang menyediakan ruang bagi komunitas untuk mempertajam soft skill dalm bentuk workshop citizen journalism. Buat yang mau difasilitasi oleh SCTV melalui forum liputan 6 bisa langsung mengontak mas Hutomo karena acara ini diadakan setiap Sabtu atau Minggu. Nantinya acara akan dibagi menjadi 3 sesi, dimulai dari penulisan online, video news, dan penulisan di forum liputan 6.

Ruang yang disediakan forum liputan ini bisa kita manfaatkan sebagai channel personal branding melalui forum liputan6 dan vidio.com, workshop menulis dan video, dan mengembangkan komunitas. Alur kegiatannya, yaitu:
  • Workshop 1 hari, tag sobat liputan6
  •  Setelah melakukan posting 3 thread dan 1 video, tag Citizen Journalist
  • Worskhop ke-2 dengan mengajak 6 rekan dalam 1 peminatan (sport, news, fiksi, dll), tag Citizen Journalist Leader
Seperti ini penampakkan forum liputan6 dan mas Tomo sang penjaga gawang






Antusias D'Crony diwujudkan dengan jumlah potluck yang luar biasa
Jadi, kamu mau dikenal sebagai apa nih, gaes?


Komentar

  1. Menarik ya acaranya. Sayang nggak bisa ikut. Kalau aku ingin dikenal sebagai manusia yang berguna bagi keluarga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Moga bisa ikut next event ya, mbak.

      Aamiin, sama dengan saya mbak. Moga kita dimampukan menjadi manusia yang berguna bagi keluarga :)

      Makasih sudah menyempatkan mampir mbak Alida.

      Hapus
  2. mau dikenal sebagai komunitas yang komit memfasilitasi capacity building, membesarkan anggotanya. #eh

    makasih yaaaa tulisannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. sukses dan semangat terus ya blogger crony. Nggak banyak komunitas yang benar-benar serius mewujudkan komitmen awalnya. Salut dengan blogger crony.

      Sama2. Makasih atas kesempatannya bergabung di acara2 yg bukan cuma keren tapi juga InsyaAllah manfaat seperti ini.

      Senang dikunjungi dan akhirnya dapat jejak dari mimin :D makasih ya sudah sudi mampir ke blog yang masih hijau ini.

      Hapus
  3. saya akan dikenal sebagai seorang inspirator yang antusias dech, menyebarkan cinta dan kebaikan #salamantusias ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang bisa sharing juga dengan inspirator antusias seperti pak Johanes.

      Makasih sudah menyempatkan mampir, pak.

      Hapus
  4. "Mengenai khalayak, saya kira akan menemukan ceruknya sendiri" saya suka kata2nya mbak kalo terfokus sama topik yang disuka pasti followersnya setia2 deh soalnya 1 minat, saya baca2 sih di situs luar personal branding di social itu bisa ningkatin penerimaan pekerjaan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sudah menyempatkan mampir mas Mohammad Agustiar. Share boleh pengalaman mas baca situs luar terkait hal ini. Menarik, tampaknya terlebih bila sudah menyangkut penerimaan pekerjaan.

      Hapus
  5. Wahhh keren banget.. terimakasih mbaa review nya.. ak share yah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Dya yg keren. Sama2 mbak, review ini mungkin tak akan ada tanpa dirimu :) keep inspiring ya, mbak Dya dan ditunggu sahabat cowok dot com nya.

      Mangga di share mbak jika bermanfaat.

      Hapus
  6. kreen dan sangat bermanfaat
    salam sehat selalu mbak
    amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dapat kunjungan blogger keren, jadi grogi. Alhamdulillah jika ada manfaatnya, mas.
      Aamiin. Doa yang sama untuk mas Agung.

      Makasih sudah menyempatkan mampir, mas.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer