Mengurus Sim Card yang Hilang di Grapari Telkomsel

Pergi ke suatu tempat yang walaupun terdengar familiar ternyata nggak memudahkan segalanya. Apalagi kalau petunjuknya cuma mal prumpung. Alis saya kontan berkerut memang sejak kapan di prumpung ada mal?

Sering dengar memang nggak menjamin kita jadi paham, tahu mungkin. Dan sebetulnya, saya pernah beberapa kali melewatinya hanya saja saya jarang memperhatikan. Tapi, nggak perlu sebingung itu. Selama masih bisa bertanya dan ada plang, insyaAlloh aman.

Entah sudah berapa orang yang kami tanyai, dan semakin bertanya saya semakin bingung karena petunjuknya berbeda-beda. Mungkin sampai satu jam kami muter-muter mencari mal prumpung itu, sampai akhirnya ketemu juga gedung yang dimaksud setelah melipir tanya sama babang gojek yang juga lagi melipir (mungkin lagi janjian sama calon penumpang).

Alhamdulillah, sampai juga dan ternyata nggak terlalu jauh -- hanya memang macetnya nggak tahan. Qodarulloh, setelah sampai grapari telkomsel prumpung tidak bisa melayani permintaan kami karena petugasnya sedang rapat atau training ke luar. Kami dirujuk untuk langsung ke grapari pusat yang terdapat di Bassura City lantai 1.

Perjalanan ke Bassura juga penuh tantangan. Dekat sih sebenarnya, cuma jalannya harus lawan arah -_- kata babang2 ojek yang lagi kumpul-kumpul di pinggir jalan. Kalau mau mutar bisa juga tapi bakalan jauh dan macet juga. Pilihannya cuma dua itu, kata mereka. Dan saya pilih yang lawan arah karena waktu semakin siang.

Jadi, misi kami hari itu adalah meminta nomor hp mama saya yang raib bersama dengan telepon genggamnya. Sampai di Bassura, kami langsung tanya di mana grapari telkomsel oleh sekuriti yang dijawab ada di lantai satu. Karena masih cukup pagi sampai di sana, mal tampaknya belum lama buka (masih sedikit toko yang buka) dan antrian di grapari alhamdulillah tidak begitu banyak.

Saya membagi dua biar cepat selesai, mama mengurus nomornya sementara saya mengurus upgrade kartu papa ke 4g.  Untuk mengganti 4g, saya sudah pernah mengurus di grapari medan merdeka, gedung Alia. Prosesnya mudah dan gratis. Hanya saja memang antriannya panjang sekali di sana. Tapi nggak akan membosankan kok karena tempatnya nyaman dan pelayanannya cukup baik.

Kalau di Bassura, mereka bilang penggantiannya gratis (berlaku juga untuk mengganti nomor yang hilang) hanya saja kami diminta mengisi pulsa minimal 20 ribu. Mama saya mengambil nomor antrian karena akan dilayani CS di dalam, sementara saya mengantri di luar karena mesin pelayanan upgrade kartu dan lainnya berada di depan gerai.

Saya selesai lebih dulu (antrian hanya 3-4 orang saja) dan langsung mendatangi mama untuk melihat apakah semuanya berjalan baik-baik saja. Ternyata, mereka meminta 5 nomor telepon yang paling sering dihubungi beserta namanya dan foto kopi ktp. Setelah saya menuliskan nomor2 yang diminta, mas-nya memroses penggantian kartu yang hilang (sepertinya langsung upgrade 4g juga), lumayan lama tapi tidak sampai satu jam seingat saya.

Sambil menunggu, kami foto2 dulu. Selesai foto2, mas-nya tampaknya nggak lama juga selesai memroses kartu mama yang hilang entah dimana. Pulsanya langsung diisikan, kami membayar dua puluh ribu dan kartu dengan nomor yang hilang juga sudah dipasangkan. Alhamdulillah. Selesai sudah misi kami hari itu.

Setelah selesai, kami memutuskan melihat-lihat mal yang terbilang baru ini dan tidak menemukan yang menarik (kecuali satu baju yang menurut saya bagus tapi harganya sungguh tidak bersahabat). Pun termasuk makanannya. Hari semakin siang waktu kami keluar Bassura setelah dhuhur, dan kami langsung melanjutkan perjalanan ke rawamangun. Sepertinya makan soto di Locale akan menjadi penutup perjalanan kami hari itu.



























Komentar

  1. Waktu ibuku kehilangan HP otomatis no nya hilang dan konyaknya juga hilang, jadi ibuku memutuskan untuk pergi ke grapari buat ngurus nomor yang hilang. Dan akhirnya dia harus catet ulang no hp dari awal.

    nurazizahkim.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. repot ya harus menulis ulang no kontak kalau hp hilang. makasih sudah menyempatkan mampir, mbak nur azizah.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer