Kehidupan Setelah Menikah (Life After Marriage)



 Assalammualaikum warahmatullahi warabarakatuh,

Apa kabar teman-teman semua? semoga selalu dalam lindungan Alloh SWT, ya. Aamiin allohumma aamiin...

Kalau kata Hirotada Radifan, apa kabar dunia? alhamdulillah luar biasa allohuakbar :) harus selalu bahagia dan optimis dong, ya mau seperti apapun keadaan dunia, menjaga kedua perasaan itu mudah-mudahan menjadi bagian dari usaha kita untuk bersyukur atas apapun yang diberikan Alloh SWT kepada kita dan keluarga. 

Termasuk kesadaran bahwa jodoh itu cuma Alloh yang mengetahuinya, dan saya sempat lupa kalau jodoh kita itu sebetulnya sudah ditulis di Lauh Mahfudz, hanya saja maukah kita menjemput jodoh kita tersebut sesuai dengan apa yang Alloh ridhoi, bukan yang kita inginkan? karena jujur, sebelum usia saya mencapai 30, menikah itu mungkin masuk dalam list kesekian dalam list atau planning hidup saya.

Saya sih kemudian merasa terlambat dan tidak ada gunanya untuk menyesali, kenapa saya memiliki pikiran tersebut, ya? :D karena setelah menikah tahun 2020 yang lalu, alhamdulillah saya merasakan perasaan yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya :) perasaan apakah itu? Hihi...

Bisa dibilang campur-campur, ya. Tapi, perasaan-perasaan itu didominasi oleh perasaan bahagia, terlebih setelah selesai ijab qobul, rasanya entahlah, saya hanya bisa mengatakan kalau benar janji Alloh tentang menikah (Surat An-Nuur #23), yaitu keutamaan menikah bahwa menikah akan membuat kita merasakan ketenangan dan membuka pintu rezeki.   

“Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah.”  Diriwayatkan dari Ibnu Jarir. Imam Al-Baghawi menyatakan pula bahwa ‘Umar menyatakan seperti itu pula. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:533.

Sumber https://rumaysho.com/19083-faedah-surat-an-nuur-23-allah-beri-kecukupan-pada-yang-menikah.html

Itu hanya sebagian dari keutamaan menikah, ya teman-teman. Lalu, sesuai dengan judul tulisan ini, bagaimana kehidupan sesudah menikah? seperti naik roller coaster? mendaki gunung lewati lembah? yah, seperti itulah. Alhamdulillah, walau masih sangat fakir akan ilmu agama, saya mencoba mencari tahu bagaimana sih kehidupan berkeluarga dari kajian-kajian Bunda Elly Risman dan dr.Aisah Dahlan. Termasuk di dalamnya bagaimana menyikapi sikap alami laki-laki, ya bun, kalau laki-laki itu ternyata kalau buka kulkas, pandangannya terbatas pada objek yang ada di depannya. 

Bagi teman-teman yang sudah sering menyimak kajian dr.Aisah, mungkin akan senyum-senyum geli sendiri, ya mendengar kajian-kajian beliau yang bikin mata susah buat merem :D alias ngantuk. Biasanya kalau sedang suntuk, saya cari-cari kajian beliau yang bisa bikin semangat kembali bergelora. 

Intinya, kehidupan setelah menikah itu harusnya dapat membuat kita menjadi hamba yang jauh lebih baik dari saat kita masih sendiri alias single :)

Terima kasih sudah menyimak tulisan ini, teman-teman. InsyaAlloh kita sambung lagi di lain kesempatan, ya. 

Semangat bagi para pejuang yang sedang menjemput jodohnya, dan semangat bagi kita di luar sana, pejuang garis biru (2 garis)? 

Wassalammualaikum warahmatullah wabarakatuh.  



  




Komentar

Postingan Populer