Festival Mutiara Terbesar di Indonesia (Indonesian Pearl Festival) 2016

Pernah dengar ada yang mengatakan, perhiasan adalah sahabat wanita yang paling baik? saya tidak, tapi, saya kira itu ada benarnya karena memang kita para perempuan suka sekali menggunakan perhiasan dibanding laki-laki. Itu harfiah dan naluriah.

Makanya, kemarin, saya langsung mendaftar acara yang diadakan Kementerian Kelautan dan Perikanan, pre-event Indonesian Pearl Festival (IPF) yang tahun ini masuk tahun ke 6 penyelenggaraan yang dihadiri Susi Pudjiastuti. Lagipula, siapa sih yang tidak tertarik ketika disuguhi flyer atau papan pengumuman seperti 'Menguak Tabir Indonesian South Pearl?' yang sekaligus menjadi tema IPF tahun ini yang akan berlangsung 4 hari; 9-13 November 2016 di Lippo Mal Kemang.

Ini akan menyenangkan, saya pikir karena siapa tahu, sepulang dari acara saya akan membawa sesuatu seperti mutiara yang kilauannya begitu memukau pandangan, atau kemungkinan menyenangkan lainnya. Ha ha. Ya ya, saya tahu kalau membawa mutiara rasanya cukup mustahil. Saya sudah cukup senang dengan melihat beberapa koleksi mutiara yang dipajang di Gedung Mina Bahari 3 Ballroom Kementerian Kelautan dan Perikanan, tempat dimana acara ini diselenggarakan (12/10).

Di sini, saya jadi tahu kalau Indonesia merupakan penghasil mutiara laut selatan atau South Sea Pearl (SSP) yang berasal dari kerang Pinctada Maxima baik yang alami maupun hasil budidaya. Kalau mau cari ratunya mutiara, ya SSP ini karena ukurannya yang besar dan kilauannya yang khas. Dan komoditas ini ternyata juga unggulan atau primadona di sektor kelautan dan perikanan Indonesia.


Saya cukup tercengang sewaktu dikatakan bahwa Indonesia adalah termasuk produsen SSP terbesar untuk varietas silver dan golden yang bisa hidup di seluruh perairan di Indonesia. Sementara di Filipina hanya di bagian selatan (Kep.Palawan) dan Australia hanya di utara-barat (Perth/Broome).

Saat ini ada 4 jenis mutiara yang mendominasi pasar dunia (biasanya dijual dalam bentuk loose dan jewelry), yaitu:
  • Mutiara Laut Selatan (SSP) dari tiram mutiara laut
  • Mutiara Hitam/Tahiti (Black/Tahitian Pearl) dari tiram mutiara laut
  • Mutiara Akoya dari tiram mutiara laut
  • Mutiara Air Tawar China dari kerang mutiara air tawar
Ini juga diungkap oleh Neli dari Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia yang mengatakan bahwa hampir seluruh wilayah Timur dan Tengah Indonesia adalah penghasil mutiara seperti Lombok, Mentawai dan Nias. Bagi kita yang awam atau bahkan tidak begitu suka memakai perhiasan, mungkin kita tidak tahu kalau ternyata diperlukan perjalanan dan proses yang tidak sebentar untuk menghasilkan mutiara yang cantik dan sempurna. Setidaknya, dibutuhkan waktu empat tahun untuk memperoleh satu biji mutiara dengan kualitas baik.

Ini sebabnya mengapa harganya sepadan mengingat begitu panjangnya proses serta tidak mudahnya perjalanan yang harus dilalui untuk bisa sampai pada kategori mutiara yang sempurna. Tidak seperti manusia yang tidak akan pernah mencapai kesempurnaan, mutiara dikatakan sempurna (bagus) dengan memperhatikan beberapa hal seperti;
  • Bentuk (drop, over, round/near round, button, barouge, ring/circle, trapesium, triangle)
  • Luster/kilauan (high, medium, low)
  • Clarity/kemulusan permukaan
  • Warna (silver/golden)
  • Ukuran  (keshi/sangat kecil 8-9mm, our size 10-14mm, big size >16mm)
  • Harga
Hal-hal inilah yang perlu kita perhatikan jika kita ingin memperoleh mutiara dengan kualitas bagus (sempurna). Jika kita ingin mengetesnya sendiri, kita bisa menggosokkan mutiara yang kita punya ke gigi, kita bisa melihat apakah mutiara yang digosokkan itu mengeluarkan serbuk seketika digosokkan karena jika ya itu pertanda mutiara yang kita miliki asli. Ini salah satu tips yang diungkap Sofia dari Asosiai Budidaya Mutiara Indonesia yang siang itu tampil elegan dengan beberapa koleksi mutiara di tubuhnya.


Kalau mutiara itu asli, harusnya tidak akan pudar warnanya. Dan, yah, tentunya kalau kita punya sesuatu yang berharga tentunya kita akan merawat sesuatu itu dengan perawatan yang baik dan sempurna juga, kan? tentu saja kita tidak akan meletakkan mutiara yang sudah kita pakai begitu saja, melainkan mencucinya terlebih dahulu dengan air putih dan kemudian menyimpannya di dalam wadah yang tertutup.
Bagi siapa saja yang berminat menjadi pedagang mutiara mungkin bisa datang ke pameran mutiara terbesar ini karena disana juga akan ada lelang mutiara, klinik mutiara (kita bisa cek keaslian mutiara yang kita punya), ruang edukasi juga berbagai lomba seperti lomba foto, desain dan blog.

Langsung saja klik Indonesian Pearl Festival 2016 di Facebook, @indpearlfes2016 di twitter, indonesianpearlfestival2016 di instagram untuk informasi lebih lanjut, ya. Batas pengumpulannya 24 Oktober, pengumuman nominasi 26 Oktober dan batas akhir pengumpulan nominasi 1 November 2016.   


Last but not least, sebaik-baik perhiasan adalah istri sholehah. #bukankode

Komentar

  1. wow, baru tau cara ngetes mutiara itu bisa sesederhana itu :D Ssama kayak ngetes emas yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak nyangka kalau sesimpel itu ya, mbak :) terima kasih sudah mampir mbak Aira Kimberly

      Hapus
  2. Kekayaan hayati Indonesia memang luar biasa ya Mba..salah satunya mutiara yg berasal dari lautan negeri

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, mbak. luar biasa semua yang Alloh ciptakan di bumi kita yang indah ini.

      terima kasih sudah mampir mbak sie thi nurjanah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer