Tikus Tidak Mau Dekat-dekat dengan Ini

(foto : by google)
Belakangan, ibu saya tiap pulang pasti bawa oleh-oleh buat tamu tak diundang di rumah; tikus. Saya tidak tahu kalau ada orang yang suka dan menjadikan tikus sebagai hewan peliharaan, yang pasti di rumah tikus yang biasanya suka bergerombol kalau menyerang suatu rumah seperti menabuh genderang perang dengan ibu dan nenek saya. Haha.

Serius. Jadi, sekarang ini tiap ibu pulang dari belanja atau dari mana saja pulang itu pasti bawa oleh-oleh buat tikus, racun tikus. Ada saja yang dibawanya. Terakhir, dua hari yang lalu beliau bawa racun tikus yang direkomendasikan temannya dan sudah beberapa hari ini kami pakai. Dan alhamdulillah berbuah manis alias manjur racunnya. Memang kenanya cuma dua hari sih, dan hari ketiga sampai sekarang alhamdulillah mereka semakin jarang kelihatan wara wiri, tidak seperti yang biasa.

Selain racun hasil rekomendasi, kami juga mengombinasikan dengan buah mengkudu (atau biasa disebut pace) dan kopi (khusus saya taruh di kamar) yang hasilnya juga lumayan. Tahu sendiri kan buah mengkudu punya aroma yang tidak sedap dihirup, dan mungkin saking menyengatnya aroma yang ditimbulkan buah yang berasal dari Asia Tenggara ini tikus jadi ogah dekat-dekat dan hasilnya mereka jadi malas mondar mandir di rumah kami.

Untuk kopi sendiri, bau yang keluar dari biji atau buah kopi ini tidak disukai tikus karena mengganggu pernapasan mereka. Tapi karena saya tidak punya biji atau buah kopi dan cukup sulit mendapatkannya (disamping mahal juga) jadi saya meletakkan bubuk kopi di dalam kamar yang saya simpan di dalam toples bekas selai. Kopi yang saya gunakan kopi hitam, ya. Bukan kopi susu atau yang lainnya. Kalau itu saya juga mau :D

Awalnya saya taruh begitu saja di kamar, tapi karena aromanya kurang keluar jadi saya sebar sedikit di tempat-tempat yang saya duga mereka jadikan basecamp. Kalau mereka sudah kumpul entah itu satu keluarga, rt atau rw ini ganggu banget. Alhamdulillah setelah saya sebar suara mereka berkurang dan perlahan menghilang di telan waktu.

Karena di rumah ada kucing peliharaan dan kucing saya bukan spesialis pemburu tikus, penggunaaan racun yang dicampur di makanan sebagai umpan baru diletakkan setelah kucing diamankan terlebih dahulu. Walau kucing di rumah kelihatannya tidak berminat dengan makanan yang sudah diberi racun itu takutnya kan suatu saat nanti dia khilaf atau tergoda dengan bentuk umpan yang ada.

Jadi, ada baiknya bagi yang punya hewan peliharaan bisa menggunakan buah yang alami sebagai pengusir tikus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Begitu juga bagi yang punya baby, cara ini mungkin lebih aman dicoba dibanding menggunakan racun atau perangkap yang dapat menyakiti fisik tikus.

Dengar-dengar, daging dan kulit durian, buah bintaro, dan daun buah sirsak juga bisa dipakai untuk mengusir makhluk bandel yang satu ini. Rata-rata yang dipakai memang khas dengan baunya, ya mulai dari yang enak (seperti durian) sampai bikin enek alias mau muntah (seperti mengkudu) karena memang bebauan atau aroma kurang sedap yang ditimbulkan oleh buah-buah ini tidak disukai tikus karena dapat mengganggu pernapasan mereka.

Di rumah bu ibu, sudah berapa banyak barang yang menjadi korban keganasan makhluk yang dapat menyebarkan penyakit ke manusia dan makhluk lainnya ini? (liputan6 dot com).

   


Komentar

  1. Salam kenal...tulisan menarik..sy banyak belajar dari blog ini..mohon kesediaan bertandang dan meninggalkan jejak komentar pada tulisan saya ini terima kasih http://charlesemanueld.blogspot.co.id/2017/01/teman-terbaik-membidani-ekspresi-diri.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas kunjungannya. semoga bermanfaat. salam.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer