Cara Pandang

Sudah hampir jam 8, belum ada satupun yang datang. Alhamdulillah perjalanan krl lancar pagi ini. Sempat ditahan karena masih proses normalisasi, namun tidak lama.

Sudah masuk minggu tenang. Sepanjang perjalanan tadi, saya tidak memperhatikan apakah spanduk masih ada yang terpasang. Semoga tidak. Kalaupun masih ada, saya pikir tidak akan banyak pengaruhnya.

Kita semua, sedang berjalan menuju apa yang sudah digariskan Alloh Swt. Ada yang masih ingin berkuasa, tidak ingin turun dari kekuasaan, memberikan kesempatan kepada mungkin yang lebih baik darinya.

Ada yang belum pernah naik, maju ingin setidaknya berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara Indonesia tercinta. Siapapun punya hak dan kesempatan yang sama, walau pada akhirnya jutaan manusia di bumi tidak punya kuasa menentukan hasil akhir.

Saya berpikir, jika ada pemimpin yang seperti Umar bin Khattab yang hanya mengambil apa yang dia perlukan, bukan aji mumpung, pastilah saya akan memilih calon pemimpin yang setidaknya paling mendekati.

Menjadi pemimpin pertanggungjawabannya sungguh berat di sisi Alloh Swt. Pantaslah para sahabat tak ada yang tergiur sekalipun telah diberi mandat untuk memegang sebuah jabatan bergengsi di pemerintahan.

Sebuah pertaruhan yang bahkan tidak akan pernah bisa digantikan oleh seisi bumi sekalipun.

Dulu, hidup sangat sederhana. Sawah dan rumput mudah ditemui, jalanan tidak membuat pusing kepala. Kereta, sekalipun tak ber ac tapi saya masih bisa dengan mudahnya menemukan senyum pedagang yang menjajakan barang dagangannya di atas kereta.

Mereka terlihat sangat bahagia. Sekalipun mungkin tak ada yang membeli barang dagangannya hari itu. Sekarang, hanya satu yang dikeluhkan orang-orang yang saya temui; semua serba sulit!




Komentar

Postingan Populer