Komposisi Maut


Tidak ada sebuah hubungan yang tidak dilalui dengan pertengkaran. Saya tahu, ini awal tahun yang baru (dan kamu sudah bicara soal pertengkaran?). Apa yang istimewa dengan itu? Mungkin kamu bertanya dan bisa menjawabnya sendiri di dalam hatimu atau dimana saja, kamu putuskan sendiri.

Sebetulnya, sejauh yang bisa saya ingat, saya tak pernah begitu antusias dengan hal-hal berbau tahun baru. Semua sama, tak pernah ada yang berbeda sekalipun tahun berganti.

Yang jelas, umur bertambah. Jatah hidup kita di dunia berkurang. Tambah bijakkah kita? Entahlah. Itu hanya kita yang bisa menjawabnya. Dan mungkin orang-orang di sekitar kita.

Hujan terus turun belakangan ini, sementara bulan sudah semakin mendekati Februari. Dan, oh...bulan bisakah kau berhenti berjalan barang sejenak saja?

Aku tidak membencimu, hanya saja aku tetap disini. Disini, dan terus disini. Aku baru saja membaca cerita tentang orang-orang yang depresi karena kelamaan menganggur. Itu, sekilas terdengar mengerikan.

Mereka yang menganggur itu bukan orang-orang yang tidak berpendidikan. Mereka makan bangku sekolahan, nilainya pun tergolong baik. Tapi, banyak perusahaan menolaknya. Biasanya setelah tahap wawancara.

Pengalaman itu terasa begitu dekat, familiar karena aku sedang berada disana. Komposisi single ditambah menganggur merupakan perpaduan maut yang kerap memicu pertengkaran dalam rumah tangga.

Kalau ada yang bertanya, kenapa tidak ngeblog lagi? Ikutan event-event lagi? Yah, entahlah. Mungkin saja saya akan kembali kalau ada event yang bagus. Sementara, begini dulu saja. Saya tidak ingin blog ini menjadi rumah yang tidak nyaman saya tinggali ( dan kamu singgahi) karena terlalu banyak membicarakan orang lain.

Bisakah kita membicarakan diri kita sendiri tanpa jumawa?

Tahun ini, saya hanya ingin menyingkirkan benci, dendam, juga rindu yang terlalu.

Komentar

Postingan Populer