Bravo Bea Cukai!


Buat para online shoppers, terlebih yang suka beli barang dari luar negeri, pernah kepikiran nggak untuk mengecek apakah barang-barang yang kita beli itu bisa kita terima dengan selamat nantinya sampai di rumah? kayaknya sih nggak, ya. Apalagi kalau barang yang pengin kita beli itu udah cucok banget, baik secara kebutuhan maupun harga.

Padahal, ada lho barang-barang yang meski bisa kita beli secara online, apalagi jika itu barang ada di luar negeri, belum tentu bisa kita terima fisiknya. Lho lho lho, maksudnya gimana ini? ok, biar nggak bingung, dijelasin sedikit deh kalau tipe barang itu terbagi menjadi 3 jenis, yaitu pembelian, hadiah, dan barang bawaan.

Nah, yang perlu digarisbawahi di sini dan yang akan saya bahas sedikit itu adalah tentang barang-barang yang kita dapat (entah itu beli atau dikasih teman) dari luar negeri yang dimana perlakuannya nggak sama dengan barang yang kita beli di dalam negeri. Ya iyalah kalau ini mah :D  

Selama ini kan kita mungkin nggak notice ya perihal apa saja yang perlu kita ketahui sebelum mendapatkan kiriman pos dari luar negeri. Menurut bu Tanti kepada para blogger dan mahasiswa ESQ Business School yang berkunjung ke KPPBC Tipe Pratama Kantor Pos Pasar Baru, Rabu, dalam rangka Hari Anti Korupsi (18/11), minimal kita harus tahu bahwa barang yang kelak akan kita terima tersebut bukanlah barang yang termasuk dalam kategori barang larangan, misalnya saja seperti NPP (Narkotika, Psikotropika, Prekursor), atau kosmetika tanpa ijin edar meskipun hanya untuk pemakaian pribadi dan tidak diperjualbelikan. 

Bu Nurtanti Widiasri saat memberikan materi seputar peran bea cukai
Akan lebih baik lagi kalau kita juga mengetahui apakah barang tersebut memerlukan izin, tidak melebih batas (bila barang kena cukai), perkiraan jumlah pungutan impor sampai jenis kiriman yang kita gunakan. Kalau ini semua udah kita pahami sih, kalian udah bisa disebut sebagai onlin shopper sejati *uhuk*

Memang barang-barang apa aja sih yang memerlukan izin? telepon seluler  komputer genggam, tablet lebih dari 2 unit per kiriman, obat-obatan, suplemen, produk pangan olahan, alat kesehatan (memerlukan izin SAS dari BPOM/Kemenkes), senjata api/angin/mainan/replika bagian maupun aksesorisnya, pedang, crossbow, bahan peledak dan peralatan keamanan lainnya (memerlukan izin dari Kapolri) merupakan sebagian dari barang-barang yang memerlukan izin dari pihak-pihak terkait.

Yang nggak kalah penting nih, kita juga harus tahu jenis kiriman pos yang kita gunakan, supaya memudahkan kita untuk mengetahui sampai dimana proses kepabeanan barang dilakukan. Kalau bisa pakai jenis kiriman yang bisa di trace, ya, guys, karena yang nggak bisa dilacak itu nggak akan bisa dipantau keberadaannya. Untuk kiriman first class mail produk USPS dengan kode nomor tracking dengan awalan huruf L (LJ123456789US atau LS123456789US) merupakan salah satu produk kiriman pos yang tidak dapat di trace di Pos Indonesia.

Jadi, saat kita yang udah lelah menunggu kiriman barang dari luar yang nggak kunjung tiba, jangan sampai salah mengasumsikan dulu ya. Ada baiknya kita mengecek terlebih dahulu sudah sampai dimana barang kita tersebut diproses dengan memasukkan kode tracking yang ada di Pos Indonesia.  

Selesai materi dari bu Tanti dan pak Himawan Setyo, giliran pak Jatmiko yang menjelaskan sedikit mengenai tempat dimana beliau berada, yaitu kepatuhan internal. Pak Jatmiko yang berwajah garang dengan kumis tebalnya namun ternyata berhati lembut ini, kelak yang akan menjadi pemandu kami selama disana lho. Menurut pak Jatmiko, kepatuhan internal itu memiliki beberapa tugas, diantaranya melakukan penilaian terhadap karyawan (dengan target), melakukan evaluasi pekerjaan rutin (audit) waktu, kualitas, dll, sampai melayani keluhan atau pengaduan dari karyawan. Kedengarannya menyenangkan, ya? Hihi, saya juga kepikiran gitu karena kayaknya pak Jatmiko ini kelihatan happy dengan tugas dan tanggung jawabnya di kepatuhan internal.

Pak Jatmiko yang memandu tour blogger dengan hangat dan ramah
Buat yang masih penasaran apa aja sih peran bea cukai, khususnya dalam penanganan kiriman pos internasional ini, diantaranya adalah memfasilitasi perdagangan dan industri, menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat dari penyelundupan dan perdagangan ilegal, sampai mengoptimalkan penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai.

Jadi, sebelum barang tiba dengan selamat di tangan kita, ada proses panjang yang harus dilalui barang tersebut setelah menempuh perjalanan dari luar negeri. Begitu barang itu sampai, barang tersebut harus dicek di custom terlebih dahulu untuk diketahui jenis kiriman barangnya (terlarang, dibatasi, obyek bm+pdr). Ada barang yang harus dimusnahkan bila barang tersebut masuk dalam kategori barang terlarang (kosmetik termasuk barang terlarang), atau kita sebagai penerima barang akan mendapat surat cinta (konfirmasi/pemanggilan) bila barang kita termasuk barang yang dibatasi untuk mengurus izin impornya ke instansi yang berwenang.

Jadi, terkait pemeriksaan ini ada dua pihak yang dilibatkan, yaitu pihak kantor pos selaku distributor dan bea cukai yang akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang-barang yang diterima kantor pos.  Ini sekaligus menjadi pedoman ya, guys bagi kita sebelum melakukan pembelian melalui online *kekep dompet*

Ada dong, pas kita berkunjung ke tempat pemeriksaan, ada kosmetik yang lagi hits abis yang lagi diperiksa petugas kece dan (dan mehong cyin) tertahan disana karena masuk dalam kategori barang terlarang bersama beberapa sex toys yang entah kenapa bikin perut saya teraduk-aduk begitu melihat bentuk dan warnanya yang, aaahhh... nggak usah dibahas sekarang deh. 

Oh ya, sebelum masuk ke ruang pemeriksaan, barang-barang tersebut sebelumnya sudah melalui proses scanning dulu di mesin pemeriksaan otomatis atau x-ray. Kata bapak petugasnya yang kita temui siang itu (saya lupa namanya) nggak setiap hari mereka menemukan barang-barang yang masuk dalam kategori mencurigakan. Hihi. Dan kemarin, ada beberapa barang yang masuk dalam kategori ini yang kemudian langsung dengan sigap disisihkan untuk kemudian diperiksa lebih lanjut di ruang pemeriksaan setelah dilakukan proses pengendusan oleh anjing pelacak.  Nah, anjing pelacak ini punya tim sendiri lho, guys yang lebih dikenal dengan nama K-9.

Di x-ray dulu sebelum disisihkan dan diendus the k-9

Good Job Good Boy
Setelah setengah hari menerima materi di dalam ruangan, sekarang giliran para blogger diajak pak Jatmiko dan panitia ke luar ruangan untuk melihat lebih dekat anjing pelacak yang tergabung dalam tim K-9. Keren, ya?

Sebelum ke luar ruangan, para blogger dan mahasiswa sempat dibuat heboh dan terpukau dengan kegesitan serta keahlian anjing-anjing pelacak yang punya tugas mengendus barang-barang yang siang itu diletakkan melingkar di lantai 1 gedung kantor pos. Keberhasilan anjing yang bernama Siska dan berjenis labrador berwarna coklat ini tak lepas dari pelatihan yang telah dilalui bersama endlernya selama 4 bulan. Percaya nggak percaya, anjing pelacak ternyata juga harus punya cemistry lho sama endlernya demi tercipta dan terjalinnya tim pelacakan yang solid.

Dan hal ini terbukti kemarin, saat Siska begitu semangat mengendusi paket-paket yang ada karena dukungan yang tak pernah berhenti dilakukan sang endler. Good job! good boy! wohooooo!!! Hihihihi. Kami semua yang ada di ruangan tersebut riuh bertepuk tangan dan terkaget-kaget saat Siska yang masuk dalam jenis anjing pelacak agresif ini berhasil mengendus satu paket yang berisi barang terlarang (narkotika).

Begitu selesai mengendus barang yang dicuragi, Siska pun langsung diberikan handuk yang diikat persis seperti tulang sebagai reward atas keberhasilannya. Ternyata, handuk tersebut kata seorang instruktur yang menemani kami keliling nanti, merupakan hadiah yang diberikan pada setiap anjing pelacak setelah berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Jadi, mereka seperti sedang bermain aja, mencari harta karun yang terpendam. Padahal, tugasnya cukup berat ya, guys, menemukan barang-barang yang berpotensi membahayakan orang lain.   

Menyenangkan rasanya bisa melihat lebih dekat bagaimana tim bea cukai menjalankan peran dan tugasnya selama ini, yang ternyata nggak mudah kalau dipikir-pikir lagi. Apalagi, tim contact centernya yang nggak kalah kece diberi nama Bravo 1500225 yang harus menerima panggilan telepon dan melayani berbagai macam pertanyaan, keluhan masyarakat. Yang paling banyak ditanyakan sih seputar pengiriman barang lewat pos. Biar begitu, mereka tetap semangat melayani dengan senyuman setiap telepon yang masuk.

Bravo Bea Cukai!   








 








Komentar

Postingan Populer