kicau kacau

















Jujur, dulu tidak tahu kenapa aku memilih cowok keker kacamata ini buat di interview. Kalau tidak salah, momennya tidak lama setelah launching kicau kacau, buku hasil curahan isi hatinya di sosial media (twitter). Mungkin waktu itu aku cuma mau dapat bukunya saja secara gratisan. Dan benar, Indra memang bawain buku itu waktu ketemuan pertama di sebuah coffee shop di tempat dia syuting. Buku itu dia bawa khusus buat aku. Begitu, katanya. Lengkap dengan tanda tangannya.

Waktu itu aku cuma mikir ini orang kalau tidak baik, mesti over narsis. Ha ha. Aku tidak bisa mengingat lagi tema besar apa yang aku tanyain ke Indra, karena kami harus bertemu dua kali, which is agak merepotkan karena waktu Indra yang kepotong-potong buat syuting bikin wawancara mandek.

Pertemuan kedua berlangsung di salah satu coffee shop juga. Tapi di Citos. Waktu itu dia nawarin aku minum, tapi dia cuma pesan air putih buat dirinya sendiri. Aku cuma bisa diam. Mau bilang terima kasih, nanggung, mau mesan kantong lagi cekak. Sangat mustahil wawancara sejam, minum air putih yang harganya lebih dari cukup buat mesen nasi goreng paling enak depan kantor plus es teh manis. Masih pakai kembalian. Jadilah malam itu aku menanyakan pertanyaan yang kemarin sempat kentang.

Yang menarik perhatian sih pas sesi foto. Fotografer yang akhirnya muncul juga waktu itu langsung aku suruh ajak Indra cari tempat strategis buat narsis. Aku tahu, ini momen yang paling ditunggu-tunggu Indra sejak pertemuan kita yang pertama.

Beberapa kali jepret, Indra gape banget gonta ganti gaya. Tentu saja, sebagai selebrita, Indra sudah terbiasa berhadapan dengan lensa. Bodinya yang keker gimana gitu bikin aku agak merinding disko waktu dia nge pose dengan gaya agak, er, gimana ya,... ya, begitulah. Ha ha. Ini cuma perasaanku saja, kok. Jangan marah, ya, om.

Tidak usah ditanya berapa orang yang merhatiin kita, karena aku sempat salting disangka ngefans banget kali sama om ini karena setia nungguin dia foto sambil berdiri di pojokan.

Over all, Indra orangnya baik dan ramah banget. Meski sepanjang kita di sana tidak ada yang minta fobar aka foto bareng, Indra tetap terlihat hepi. Moga tahun ini om Indra bisa menemukan belahan jiwanya.

Aamiin. 








Komentar

Postingan Populer