menemukan hati

















Salah satu wawancara yang berkesan buatku adalah waktu akhirnya mempertemukan aku dengan teh melly. Lagu-lagunya yang ear cathcing adalah lagu wajib dengar waktu aku berseragam abu-abu. Kenangan masa lalu tentang si dia pun bermunculan manakala aku memutar hit lawas milik teh melly, seperti bagaikan langit, mak comblang, dan lainnya.

Aku lupa di mana lokasi wawancara berlangsung. Yang aku tahu, aku tak patah arang meski lokasi seingatku cukup jauh dan aku tidak familiar dengan daerahnya, alhamdulillah aku sampai pada waktu janjian kami. Aku sampai sebelum teh melly dan mas anto sampai. Yeay. Memang selalu begini, sih. Hi hi. Rasanya keterlaluan kalau membiarkan narsum menunggu.

Saat sampai, aku disambut tim teh melly, aku lupa namanya, seorang perempuan yang baik hati menyuruhku langsung menunggu ke dalam. Waktu itu ternyata teh melly sedang ada sesi photo shoot untuk artis baru yang sedang mereka garap.

Sambil menunggu, aku disediakan berbagai macam minuman ringan, sampai akhirnya teh melly masuk melalui pintu dan tersenyum ke arahku sambil meminta maaf karena telah membuatku menunggu. Ah, entah mengapa, aku tidak keberatan menunggu teh melly saat itu.

Oh, ya, meskipun akhirnya pemredku tidak mengangkat tulisan ini (karena satu dan lain hal), aku masih tetap senang mendapat kesempatan langka ini. Siang itu, teh melly yang biasa tidak make up jika tidak on-stage mengambil tempat di sebelahku. Dan tak lama kami pun memulai sesi wawancara yang berlangsung kurang lebih satu jam.

Teh melly bukan tipe yang banyak bicara. Aku merasa menemukan kesamaan pada diri teh melly, yang sejak kecil sudah menuliskan perasaannya di selembar kertas. Dulu, bahkan, teh melly berkomunikasi dengan ibunya melalui lembaran-lembaran surat. Aku tertawa, tidak percaya kalau teh melly ternyata seorang yang pemalu.

Teh melly bilang ia pemalu parah, sampai akhirnya ia bertemu mas anto yang merubahnya menjadi orang yang jauh lebih open. Mas anto dan keluarganya sangat hangat. Mereka suka bicara, dan itu membantu teh melly untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya.

Di kepala, aku masih menyimpan begitu banyak hal yang ingin kutanyakan. Namun, waktu tampak enggan mengijinkan aku mengeluarkannya. Setidaknya, aku sudah bertemu, bicara dari hati ke hati, berdua saja, bersama musisi yang karya-karyanya mewarnai masa-masa putih abu-abu-ku yang meski tak berakhir happy ending, still, I am thankful for those beautiful memories that made me stood today, as a woman. A stronger woman.

It is all possible only because of Alloh's will. And I hope, I could stay stronger, and more stronger even life is not easy to conquer. 











 





Komentar

Postingan Populer