Kamu menyakiti hatiku (Nicho!) Sebuah catatan tentang Nicholas Saputra

Baru kali ini saya merasa bahwa mungkin selama ini saya salah telah menyukai Rangga.

Ehm. Bukan Rangga, tapi Nicholas Saputra yang menjadi Rangga di mana lagi kalau bukan di panas di kening dingin di kenang.

Sebetulnya, jauh sebelum Nicho tenar memerankan sosok cowok sok cool yang bacaannya Chairil Anwar, saya sudah mengamati cowok blasteran (blasteran mana sih doi?) ini. Tidak jauh. Mungkin hanya beberapa lama sebelum film itu dibuat, tayang, dan kemudian menularkan virus baper berkepanjangan dan seperti enggan pergi.

Dan kemarin-kemarin, ketika akhirnya saya memutuskan membeli tiket dan menonton film itu sendirian (entahlah ini menarik untukmu atau tidak) belakangan saya merasa menyesal. Bahwa mengapa Rangga begitu mudahnya memanfaatkan (puisi) Aan Mansyur hanya untuk merebut kekasih lama yang ditinggalkannya selama ratusan purnama.

Egois sekali ia.

Seseorang bahkan meninggalkan sebuah komen di akun instagram Rang, Nicho dengan, "Nic, kenapa cowok selalu menyebalkan?"

See?

Memutuskan seorang perempuan hanya dengan sebuah surat, dan kembali hanya untuk memenuhi keinginannya untuk memiliki apa yang dulu pernah menjadi miliknya beberapa saat. Sekali lagi, katanya? apa itu yang ingin Aan sampaikan pada seseorang yang memenuhi benaknya selama ini?

Saya tidak tahu mengapa Aan setuju puisinya diambil untuk melegitimasi langkah-langkah yang diambil Rangga untuk merebut Cinta dari tunangannya, entah siapa pun itu namanya yang sayangnya perannya juga selewat saja. Sungguh mubazir dan kehilangan makna.

Yah, biar bagaimana pun Mirles telah berhasil menularkan virus baper dan memuaskan dahaga kami-kami ini yang dulu (mungkin) pernah membayangkan betapa indah jika kami yang berada pada posisi Cinta kala itu. Ditinggalkan ke Amerika saja begitu senangnya karena ditulisi puisi penuh janji yang ternyata tak lebih dari gombal belaka.

Tapi, Nicho sudah terlanjur membius kami para kaum hawa. Haruskah saya bilang kalau saya (dulu) juga pernah tergila-gila oleh sosoknya? Oh, ya. Sudah pasti. Sampai kemudian saya tersadar bahwa Nicho bukanlah Rangga, dan Rangga bukanlah Nicholas Saputra.

Wake up, ladies!

Jika setelah menonton AADC2 kemarin kalian masih mengelu-elukan Rangga, saya tidak bisa berkata apa-apa.

The choice is in your hands.

Saya hanya merasa perlu mengeluarkan unek-unek bahwa Nicho bukanlah Rangga semata hanya agar saya sadar bahwa Nicholas juga hanya seorang manusia (ulang saja terus, ulang!).

Dan manusia, sebagai makhluk sebaiknya tak perlu dielu-elukan setinggi langit.

"Saya jatuh cinta sama mas e"

"Ranggaaaaaa...I miss your film AADC2"

"Update your wajah, sekalinya upload gambar kasur!! jangan bikin baper agh mas unik"

"Jatuh cinta"

"Foto selfie dong"

"Oh dude u broke my heart"




Komentar

Postingan Populer