Menu (wajib) berbuka puasa


Buat sebagian dari kita dari jaman mulai belajar puasa dulu mungkin sudah punya menu berbuka puasa sendiri yang wajib ada, ya. Saya lupa umur berapa pertama kali saya mulai belajar puasa, kalau tidak salah sih pas berseragam putih merah. Itu pun kayaknya masih colongan, deh. Hehe. Siapa yang nggak, hayo?

Alhamdulillah di keluarga kami tidak ada yang punya selera yang aneh-aneh alias makannya tidak ada yang harus ada ini atau itu dulu baru makan. Memang sih ada satu anggota di rumah, yaitu adik saya yang paling susah makan. Karena susah inilah kadang orang rumah jadi bingung waktu masak karena ini nggak doyan itu nggak doyan.

Makan paling banter kalau nggak ayam, ya telor. Sayur, heeemm, jangan ditanya deh. Tidak bakal disentuh sama adik saya kalau nggak dipaksa dulu sama mama. Sebenarnya dalam selera makan (alias ngemil) adik saya yang satu ini bisa dibilang sama kayak saya. Sama-sama suka ngemil dan suka susu pakai banget. Pokoknya yang berbau-bau cokelat, kami suka!

Jadi kadang suka share saja gitu kalau lagi beli apa, saya kadang suka minta, dan sebaliknya. Hihihi. Itulah enaknya punya saudara, yaaa...bisa berbagi di kala suka dan duka. Bhik. Nah, menyoal buka puasa nih, saya sih paling nggak harus ada teh manis (yang tidak terlalu manis) buat mecahin puasa. Tidak puasa pun saya memang suka banget nyeduh teh manis. Biasanya pagi sama sore hari di luar bulan ramadan.

Pas puasa ini, saya usahain tidak minum teh pas sahur karena minuman yang manis itu cenderung membuat kita lebih cepat dehidrasi alias lebih cepat merasa haus. Kalau susu sih saya ngerasanya berbeda, ya nggak tahu gimana kalau minum teh memang jadi lebih cepat berasa kering tenggorokan. Glek.

Selain teh sih, kalau ada kurma saya prefer buka pakai kurma dan air putih. Kalau ada roti-rotian, bolu, dan sejenisnya sama gorengan, saya prefer roti-rotian karena makan gorengan sekarang sudah mulai dikurangin. Karena porsi makan saya yang pahe (paket hemat) alias sedikit, jadilah setelah takjil saya biasanya langsung nyambung makan berat. Tentu saja dengan porsi yang sedikit-sedikit.

Saya sudah membiasakan makan sedikit tapi sering agar tidak cepat lapar dan tidak lapar mata tiap lihat ada makanan atau minuman yang nganggur. Dengan pola makan seperti ini alhamdulillah perut tidak terlalu kenyang jadi tidak bikin badan cepat lelah (berat) dan ngantuk. Yang ideal sih makan berat itu dilakukan setelah tarawih karena perut suka ada yang shock kalau langsung dihajar sama yang berat-berat.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pun begitu. Beliau berbuka puasa dengan kurma dan air putih untuk kemudian pergi ke masjid dan baru makan lagi setelah pulang dari salat. Itu pun kalau ada yang bisa beliau dan keluarga makan, karena tak jarang mereka tak punya apapun untuk dimakan bahkan di hari-hari selain ramadan :'(

Yang terpenting bagi saya berbuka boleh dengan apa saja selama tidak berlebih-lebihan. Karena kalau tenggorokan sudah kena air, biasanya kita langsung kehilangan selera untuk makan semua makanan yang sudah kita beli dan kita tata di atas meja makan.

Eh, iya, tidak sih? kalau kamu menu apa yang wajib ada pas berbuka puasa?




Komentar

Postingan Populer