Merindukan (Kang) Bensin


Tulisan yang berikut ini bukan iklan, ya. Saya menghadiri acaranya (buka bersama) karena memang mendapat kesempatan untuk mendaftar melalui BRid. Bulan ini memang saya tidak terlalu banyak berkegiatan di luar rumah, dan tanggal 23 Juni kemarin ini alhamdulillah sedang tidak ada kegiatan atau kesibukan apa pun hingga saya biidznillah bisa hadir alhamdulillah tepat waktu.

Waktu sampai di gedung Cyber di Kuningan, Jakarta Selatan, baru ada dua orang saja. Satu blogger dan satu lagi entah darimana saya lupa meski sudah sempat bertanya dan berkenalan. Maklumlah, faktor U. Dan perjalanan kesini walau tidak begitu jauh tapi dramanya benar-benar luar biasa. Pertama, saya itu lupa ya acaranya di gedung 1 atau 2.

Karena saya merasa (pede) pernah ke gedung Cyber sebelumnya, jadilah saya jalan dengan keyakinan tingkat dewa kalau gedung yang dimaksud itu yang disitu (yang pernah saya datangi sebelumnya). Eh, tidak tahunya itu gedung Cyber 2, dong. Sementara acara bukber bareng Qwords berlangsung di Cyber 1. Hihihi. Finally, setelah tanya sana sini dan berbekal keresahan sampai on time atau in time dan dengan cuaca yang sudah mendung juga (gerimis mengundang waktu masih di Cyber 2) saya jadi galau harus melanjutkan perjalanan atau tidak.

Biasanya kalau sudah ragu gegalauan di jalan begini bakal ada yang nggak enak gitu saja, suudzon memang, nyak dan jangan ditirulah nggak bagus banget, gaes. Dan benar saja, pas sudah hampir sampai di Cyber 1, motor saya qodarulloh berhenti pas banget di depan mall apa sih itu yang sebelum belokan arah Mampang/Kuningan sih? (lupa).

Mah yah sudah feeling gedeg gedeg gini motor kenapa nih, pasti deh pasti deh bensin abis. En, yes, Alloh menakdirkan bensin (yang lupa saya cek sebelum berangkat, perhatian ini ya gaes buat yang suka lupa cek bensin kendaraan) abis pas di depan mall itu. Mall apa gedunglah gitu saya lupa. Karena berhentinya pas di jalan mobil-mobil mau keluar dari gedung, saya doronglah dikit-dikit itu motor dan agak panik juga karena di tempat begini dan macet yang sebegini okenya apa iya ada pom bensin gitu?

Jawabannya sudah pasti ada, tapi ya nggak disitu. Hihihi. Alhamdulillah setelah nelepon ke rumah ngabarin (lebih tepatnya komplain sih) agak tenang juga dan mulai mendinginkan otak untuk segera mencari solusi. Tadinya sih sempat minta tolong sama satpam gedung/mal itu eh tapi satpamnya nggak ramah dan cuma bilang itu ada tukang ojek waktu saya mintain tolong buat anterin cari bensin ke pom (ya kali ada yang mau gitu?). Yang kemudian saya jawab sendiri nggak mungkinlah ada yang mau secara satpam itu juga masih di jam kerja.

Terus karena si satpam sudah nyebut-nyebut tukang ojek, saya pun langsung tancap gas menuju ojek yang mangkal di belokan gang. Cuma ada satu orang dan agak meragukan gitu gelagatnya waktu saya mintain tolong buat anterin beli bensin. Karena feeling nggak enak saya nggak jadi minta tolong sama ojek yang bilang ada sih tapi jauh mbak pomnya dari sini. Err, ok... skip. Mata saya berkeliling dan tertumbuk pada mas-mas di warung plus bengkel yang lagi sibuk nambal ban seorang pengendara motor.

Saya lupa persisnya kayak apa pertanyaan saya waktu itu, tapi kira-kira redaksinya begini:
"Mas, di sekitar sini ada yang jual bensin nggak, ya? yang eceran gitu?"
"Oh, itu mbak yang dekat bendera merah putih di seberang jalan ada eceran."
Mata saya berbinar dong dengar penjelasan si masnya. Dan masih masang tampang nggak percaya kok ya bisa ada yang jual bensin (eceran) persis di seberang pula. Sampai akhirnya saya pamitan dan lari-lari unyu ngejar mas bensin karena waktu sudah hampir menunjukkan pukul 4 sore.

Ya ampun gaes, pas nyebrang jalan perasaan saya itu dag dig dug nggak keruan gitu. Ini zonk apa bukan, yak? jangan-jangan kayak kang ojek tadi lagi yang bilang jauh-jauh nggak tahunya saya malah dibawa kemana? -_- ok. Suudzon lagi, kan. Dan alhamdulillah, persis di bawah bendera merah putih kesayangan kita, tersajilah akang-akang yang menjual barang yang tidak pernah saya rindukan sebelum-sebelumnya seperti sekarang ini. Yes, bensin!

Yo wis. Abis diisi itu motor dan pamitan dengan akang-akang yang jual dan kang bakso yang juga bantuin ngiketin plastik bensin dengan karet, saya lari unyu-unyu lagi dan dadah dadahin tangan ke jalan biar dikasih lewat sama kendaraan yang padatnya ampun-ampunan.

Gedungnya alhamdulillah tinggal muter balik dikit saja, dan masuk agak sedikit ke dalam gang. Letaknya tidak familiar karena ternyata saya belum pernah datang ke gedung ini sama sekali. Sesudah saya sampai dan masuk dalam gedung dengan selamat, barulah hujan membasahi bumi dengan derasnya. Alhamdulillah sudah sampai dengan selamat.

Oh, ya. Ini acara bukber pertama saya dengan Qwords. Waktu datang karena masih sepi jadi tidak ada yang nyambut gitu dari tim Qwordsnya (pengin banget disambut gitu). Naluri mantan wartawan begitu ada map gitu langsung isi registrasi biar tidak bolak balik. Ah, senangnya waktu bisa melihat wajah mbak Tina Sindi yang sudah datang lebih dulu dan sedang duduk dengan tenang bersama seorang entah darimana asalnya (iya saya lupa).

Buat yang belum tahu siapa sih Qwords itu, wi? jadi si Qwords ini perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) gitu yang sudah berdiri sejak Juli 2005 di Kota kembang, Bandung yang mulai melayani jasa penyewaan Web Hosting dan Registrasi Nama Domain sejak 24 Agustus 2005.
 

Kualitas mereka premium lho, gaes. Mereka menawarkan alternatif low cost hosting yang memisahkan layanan utama (web hosting) dan layanan pendukung tambahan yang amat jarang dipakai oleh pengguna layanan hosting.

Apa saja sih yang disediakan? mereka menyediakan layanan web hosting yang didukung oleh server berkekuatan prima dan kecepatan akses tinggi untuk website pelanggan agar dapat diakses dengan mudah dari seluruh dunia dengan lokasi server di tiga negara berbeda, yaitu; USA, Singapura dan Indonesia.

Terus nih, data centernya ada di Indonesia dan dikelola oleh Qwords sendiri, sehingga dapat dijaga kualitas dan perkembangannya
.

Gimana, ciamik, kan? 

Karena keciamikannya ini juga, beberapa pengguna Qwors seperti relawan TIK, kampus Umar Usman, dan ID research sharing seputar pengalaman mereka selama menggunakan Qwords di acara ini. Jawabannya seragam, dong kalau pelayanan Qwords itu maksimal abis. Live chatnya pun ditanggapi as soon as possible dan tidak bikin pelanggan merasa digantungin karena tidak dikasih-kasih jawaban.

Tidak terasa, sesi sharing membawa kita pada adzan maghrib, alhamdulillah, waktunya berbuka. Tanpa babibu kami pun langsung menuju meja yang telah disediakan tim Qwords untuk menyegerakan buka puasa. Yang tidak disangka-sangka, di penghujung acara Qwords ternyata menyediakan doorprize sama voucher gitu buat mereka yang (beruntung) namanya dipanggil.

Baik, ya Qwords, gaes? 

Urusan doorprize sih saya mah jarang beruntung mah jadi jarang ngarep juga, alhamdulillah pas di voucher nama saya dipanggil sama mas-mas yang sempat ditanya akun twitternya sama mbak Ani Berta *aheum*

Buat yang mau tahu lebih lanjut soal Qwords bisa lanjut cari Qwords.com saja, ya baik di fb atau twitter gaes-gaes sekalian.






























Komentar

Postingan Populer