Berjalan ke depan

Cukup sering kami berdebat, er, mengemukakan argumen masing-masing pada topik-topik yang keluar begitu saja.

Sebetulnya, saya paling malas bila harus mempertahankan pendapat, terlebih jika yang awalnya ngobrol perlahan berubah menjadi panggung debat capres seperti yang disiarkan televisi.

Dan hari ini, saya kehabisan energi untuk mengungkapkan apa yang sudah cukup lama mendekam di dalam dada.

Saya takut perasaan ini membusuk, dan membawa saya pada akhir kehidupan yang sama sekali jauh dari kata menyenangkan.

Yah, kau tahu, tak ada yang bisa menebak akhir dari sebuah cerita, kecuali sang sutradara. Dan saya hanya pelakon cerita. Mungkin, bukan yang terbaik, bahkan jauh dari kata sempurna dalam menjalankan peran yang diberikan sang sutradara.

Namun, satu yang saya tahu, bahwa hidup harus terus berjalan sekalipun dipenuhi dengan tangisan.

Komentar

Postingan Populer