Great place to getaway

Apa tempat yang biasa kamu datangi saat kepala sedang riuh? Saat kamu sedang ingin sendiri? Saat kamu ingin memeluk dirimu sendiri di tempat dimana tak ada satu orangpun yang mengenalmu?

Kalau saya jawabannya toko buku atau perpustakaan. Toko buku besar dan lumayan komplit yang sering jadi getaway saya Gramedia Matraman. Nggak gitu jauh dari rumah, meski lumayan crowded kalau melewati Kampung Melayu dsk.

Gramedia Matraman sering banget ngadain book sale, pasar buku murah dan sejenisnya. Paling nggak setahun itu bisa lebih dari 2 x diadain. Dan kemarin waktu saya kesana, lagi ada pasar buku murah. Sebelumnya juga ada sale gila-gilaan. Saya lupa bulan apa, belum lama juga. Sayangnya, pas lagi kesana, kantong lagi cekak-cekaknya. Lengkap sudah hidup saya.

Pasar buku murah bernuansa candle light dinner
Namun, dalam hati, saya bilang kapan lagi ada event kayak gini, dan momentnya pas banget pas saya lagi berkunjung kesana. Jadilah, setelah mengorek-orek dompet dan memastikan ada cukup ongkos untuk pulang, saya mengambil napas dalam sebelum kemudian nyemplung ke dalam spot book sale di parkiran depan dunkin. Rame banget. Kayaknya, apa yang ada di pikiran saya saat itu juga sama dengan apa yang ada di benak pengunjung Gramedia siang itu. 

Setelah ngubek beberapa lama, saya dapat juga novel yang sudah lama banget saya cari selama ini, Balada Si Roy-nya Gola Gong. Haha. Belum baca novel kece ini, gitu? iya, belum. Makanya, kemarin, kepikiran buat nyari itu novel diantara tumpukan buku-buku yang suka bikin nggak mau pulang. Selain itu, saya juga nemuin novel Cok Sawitri (lupa judulnya) yang sudah saya berikan pada seorang teman kantor yang bukunya saya pinjam entah berapa lama. Buku itu berakhir pada,... anda benar. Belum dibaca. So typical, ya. Typical saya, lebih tepatnya.

Tapi, setelah kedatangan saya kala itu, saya bertekad untuk tidak lagi hanya sekadar membeli buku untuk dibawa pulang dan berakhir di lemari bersama buku-buku lain yang belum kesentuh sedikit pun dengan berbagai macam alasan (klise), tapi juga membaca buku yang saya beli kali ini dalam keadaan kantong pas-pasan.

Dan, bulan lalu, setelah membawa Hujan Bulan Juni milik Pak Sapardi ke kasir, bulan ini saya merogoh kocek dalam-dalam untuk Aan Mansyur dan Eka Kurniawan. Penginnya sih bawa pulang Cantik itu Luka versi Inggris yang belum lama cetak, namun apa daya kantong tak sampai. Kedua buku yang menurut saya harganya cukup miring itu sudah cukup membuat dada saya berdebar kencang. Persis seperti kencan pertama rasanya saat membawa buku-buku itu untuk di-scan mbak kasir yang murah senyum.


Sejak gedung direnovasi dan ditambah lantai beberapa waktu yang lalu, Gramedia Matraman terus berbenah, memperbaiki diri dan pelayanan. Salut karena mushola yang sekarang jauh lebih baik dari yang lalu. Cuma, kok saya kadang suka merasa terganggu ya dengan banyaknya petugas berseragam hitam-hitam dengan handy talkie di tangan yang mondar mandir kesana kemari, atau yang berdiri mulai dari pintu masuk sampai eskalator. Terlalu banyak saja jumlahnya, dan saya juga tidak tahu fungsi mereka selain rajin menegur pengunjung untuk tidak duduk di lantai.

Ini sih yang buat saya kurang dari Gramedia Matraman, nggak ada bangku atau tempat yang nyaman buat pengunjung untuk membaca. Padahal, pengunjung itu kadang, perlu membaca lebih lama, untuk memutuskan akan membeli sebuah buku atau nggak pada akhirnya. Semoga Gramedia ke depan bisa lebih jeli melihat kebutuhan pengunjung yang satu ini.
Mushola tinggal lurus dari sini (pojok kanan)
Untuk toilet, saya lihat juga sudah diperbaiki (yang dekat atm di bawah). Sayangnya, di lantai 2 hanya tersedia 1 ruang saja. Agak lama antri apalagi pas lagi padat-padatnya pengunjung. Untuk mengakalinya, sebisa mungkin saya menyempatkan datang di luar weekend. Lebih leluasa saja bolak balik setiap lantai karena kalau weekend sudah pasti penuh banget.

Buat yang tanya disana ada tempat nyemil cantik atau nggak, jangan khawatir. Selain tempat makan mainstream (dunkin dan es teler 77), ada juga tempat buat nyemil lucu before makan besar. Donat juga, tapi yang ini pakai kentang. Saya suka beli dan kadang bawa pulang (sama teh poci dingin) karena tekstur donatnya yang lembut banget, kunyahable gitu. Sempat kepikiran apa franchise ginian saja, ya di rumah?
donat kentangnya bikin nagih
Terus, di seberang gedung ini juga ada RM nasi padang. Dijamin nggak akan kelaparan pas hunting buku seharian :)

Kalau sorean, kadang malah suka ada yang jualan di gerbang luar mulai dari siomay, mie ayam, nasgor, sampai es durian yang mashyur di kalangan pecinta es dan durian. Soal rasa dan harga kompetitif.

Kalau kamu, getaway-nya kemana?


Komentar

  1. Iya mbk setuju banget... Saya juga suka jalan2 ke gramedia matraman... Selain bukunya yg murah2 tapi juga lengkap. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. *tos dulu ah* jalan-jalannya nggak sampai lupa borong, kan? :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer