Kehilangan

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat membaca sekilas tulisan Bli Made Andi di blognya tentang tas-nya yang hilang saat ia sedang belanja di Indomaret. Kejadian itu yang seharusnya mungkin biasa saja karena kita semua dalam hidup pasti pernah merasakan yang namanya kehilangan, namun malam itu menjadi sangat tidak biasa karena tas yang hilang itu adalah benda yang sangat istimewa dan punya arti yang cukup dalam untuknya.

Pertama, tas itu hadiah dari istrinya yang prihatin melihat suaminya yang cukup puas dan bahagia kemana-mana hanya dengan memakai tas gendong dengan mutu rendahan (begitu ia menulisnya) yang ia dapat dari panitia sebuah training.

Saya dapat merasakannya meski tak akan pernah benar-benar bisa mengerti perasaannya yang sebenarnya, karena setiap kehilangan akan meninggalkan rasa yang berbeda bagi setiap orang. Saya masih ingat betul kehilangan (handphone yang sangat jadul) pertama yang saya alami itu belasan tahun yang lalu, waktu saya masih mengajar di pre school dan mengerjakan skripsi.

Tahun-tahun itu saya memang sedang gandrung-gandrungnya oleh Peterpan (yang sekarang berubah menjadi Noah) dan Padi yang membuat mata saya buta dan merelakan diri saya untuk pergi begitu saja, sendiri datang ke sebuah konser musik yang isinya tentu saja didominasi oleh lelaki.

Kalau ada yang menyebut cinta itu buta, mungkin itulah yang saya alami karena saya memang sudah dibutakan oleh kesukaan saya oleh karya-karya mereka. Well, sebetulnya mungkin bukan hanya karya, oh ya, harus diakui, Ariel, mungkin hingga kini bagi sebagian perempuan masih menyimpan daya tarik yang magisnya sungguh luar biasa. Menggetarkan.

Seorang  teman saya (sekarang reporter di Kompas TV) bahkan dulu yang tidak pernah menyukainya mengatakan bahwa Ariel punya pesona yang juara saat ia datang ke penjara untuk mewawancarainya. Jika dulu saya bilang kalau teman saya akan mengunjungi Ariel di penjara pada ibu saya, mungkin ia akan meminta untuk ikut karena ibu saya hingga kini masih menggemari lelaki bertubuh mungil ini.

Kehilangan paling fresh yang kami alami adalah 10 hari yang lalu. Sore baru tanggal, adzan maghrib sayup-sayup terdengar selesai dikumandangkan dari masjid-masjid sekitar komplek. Ibu saya yang sedang beristirahat dan menyimak acara televisi mendengar suara motor digeber dengan cukup kencang tanpa berprasangka bahwa motor yang digeber itu adalah ternyata motor kami yang diparkir di belakang mobil dan beberapa motor lain milik tetangga di samping rumah. 

Motor itu belum lama diparkir di sana karena dipakai oleh ayahnya Fadhil untuk mengantar Fadhil ke rumah guru mengajinya. Dan ini menyedihkan, mengagetkan karena kejadiannya sungguh cepat dan sama sekali tak ada yang menyadarinya (baik ibu saya maupun tetangga dekat rumah).

Semakin kesini, maling memang semakin berani masuk ke rumah-rumah untuk mencuri apa pun itu yang menurut mereka berharga dan bisa menghasilkan uang dengan cepat. Berhati-hati dan waspadalah bagi siapa saja yang memiliki kendaraan pribadi, terlebih yang jumlahnya cukup banyak dan beragam karena bisa jadi mata maling sudah mengincarnya dan menanti waktu yang pas untuk memindahtangankannya.  

Namun, kehilangan benda, apa pun dan semahal apa pun harga benda itu saya kira tak akan pernah sama dengan kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Orang-orang di lingkaran terdekat dan mungkin punya arti cukup dalam bagi hidup kita.

Dan minggu ini, setelah beberapa bulan lalu saya kehilangan seseorang dari lingkaran terdekat, keluarga kami kembali menerima kabar kehilangan. Dan kehilangan lain datang dari seorang tetangga yang rumahnya berada persis di samping PAUD keponakan saya, yang juga merupakan sebuah toko tempat dimana saya biasa jajan es krim dan snack.

Kabar kehilangan, semengagetkan apa pun bagi kita (pada awalnya) adalah sebuah keniscayaan yang dengan cepat atau lambat akan (segera) kita lupakan karena hidup harus terus berjalan.

Kelak, kita yang akan berada pada posisi tersebut. Menghilang dari dunia untuk menjalani kehidupan sebenarnya hidup dan kekal abadi selamanya di sana.

Komentar

Postingan Populer