(Review Hotel) Dinas yang Menyenangkan

Meski ini cuma perjalanan dinas (I know), saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang mungkin akan datang lagi (entah kapan). Sudah lama, sih, dan tidak tahu kenapa, saya baru punya keinginan untuk menuangkannya sekarang.

Alasan yang paling masuk akal, sih, karena saya lagi punya waktu luang. Buat apa? Apa pun itu. Biasanya, kalau tidak saya pakai untuk nulis, ya nongkrong di depan laptop. Mandangin screen, word yang lebih sering tidak berubah warnanya. Putih bersih. Kalau beruntung, hal ini akan berlangsung selama beberapa saat saja. Kalau sebaliknya yang terjadi, well, saya bisa bertahan seharian tanpa menggoreskan apa pun di sana *butuh pelukan*

Pathetic memang, just say it out loud, it's ok, saya sudah terbiasa, kok dengan hal-hal seperti itu. Yang belum biasa adalah, saya, entah kenapa terpilih untuk meliput event perusahaan di luar kota. Iya. Batam. Dan sampai mobil kantor klien tiba di depan hotel, saya tidak tahu kalau saya akan menginap di hotel Harris.
lobi hotel dengan konsep coffee shop

Setelah registrasi dan ramah tamah ala kadarnya dengan panitia, saya dan klien pun langsung bergegas mengambil kunci di reception. Tubuh yang telah duduk berjam-jam di pesawat ini akhirnya lelah juga. Anehnya, ketika saya dan klien sudah mendekati pintu kamar, dan membukanya, spontan kami berdua langsung berteriak, berebutan memilih kasur di pojokan.

Ah, apalah saya dibanding mbak klien yang cantik itu. Saya pun memilih mengalah, memberikannya kasur di pojokan itu dengan sejuta mimpi yang terkubur. Kenapa? karena kasur itu dekatan sama jendela kamar yang viewnya langsung ke laut, gitu.



Iya. Kamar kita itu surga banget. Bayangin saja, pas buka jendela, kamu langsung dikasih dua view ini. Tinggal pilih mau berenang bersama kumpulan kapal-kapal yang lagi parkir, atau di kolam hijau yang track di depannya itu bisa kamu pakai buat jogging. Sempurna banget, kan? Apalagi kalau kamu perginya sama pacar teman-teman. Seru banget, pasti.

Langit Batam pagi itu lagi mendung. Bekas hujan sisa semalam, tampak jelas tergambar di pinggir-pinggir kolam yang masih basah. Penginnya sih pagi itu langsung menikmati pagi, duduk santai di bangku rotan di depan kolam renang dengan ditemani segelas coklat panas dan roti bakar. Namun, apa daya. Saya ke sini kan dibayar bukan buat leha-leha. Ha ha. Jadi,  lupakan saja keinginan tak masuk akal itu.

Setelah puas memandangi keindahan view Batam dari jendela kamar, mbak klien ternyata masih terlelap dalam tidur panjangnya. Saya pun kemudian memanfaatkan waktu kosong ini (sambil menunggu si mbak sadar he he) untuk mengambil beberapa spot kamar yang kami inapi ini.




Bajunya si mbak matching banget sama nuansa hotel Harris yang ke-oranye-oranyean. Pinter banget memang mbak ini menyesuaikan outfit sama lokasi yang bakal dia tempati (curigaan saja bawaannya ha ha). Yang di atas itu extra bantal kalau-kalau saja ada teman yang mau numpang nginep pas lagi traveling ke Batam. Bisa dipakai, gratis, tenang saja. Dan di bawahnya, biar kamar tidak kelihatan kumuh, taruhlah alas-alas kaki kalian di sana. Saran saya, buat yang ada masalah dengan bau kaki, sepatu dan kaos kakinya bisa dicuci dan dijemur dulu di luar demi kenyamanan bersama :D

Oh ya, berhubung kita ke sananya tidak lagi peak season, kita jadi berasa tamu vip gitu, deh karena hotel tidak terlalu penuh. Jadi, kalaupun ada yang mau keluar kamar dan jalan-jalan di lorong tanpa busana (busana kerja, ya), tidak bakal ada yang komplain. Tentu saja kalau nanti dipanggil pihak hotel, saya tidak tanggung jawab, ya ha ha karena walau mata tak melihat, cctv siap mengintai anda sehari 24 jam.

Buat yang suka menghangatkan tubuh di malam atau pagi hari, jangan khawatir, karena pihak hotel menyediakan minuman dalam kemasan sachet yang siap diracik kapan saja. Mau bawa cemilan, terus dititip di kulkas hotel juga monggo banget, karena lumayan kan kalau makan camilan yang disediain hotel, bisa bikin kantong pegawai macam saya jebol. He he. Tidak juga, sih. Cuma, ya berasa saja kalau nyemilnya sambil nonton tivi.







Saya tipe yang paling suka merhatikan interior toilet hotel yang saya kunjungi. Karena sering ke hotel *uhuk* (buat liputan), dan paling sering bolak balik toilet (iya, beseran), saya jadi concern sama hal ini. Kalau di Jakarta, saya sempat kaget waktu liputan ke salah satu hotel berbintang yang tidak menyediakan air buat bilas (what?) sehingga saya terpaksa memakai cara manual dengan membawa tisu yang sudah dibasahi terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam toilet. Repot banget, kan?

Untungnya Harris menyediakan selang, dan yang paling saya senang, air di wastafelnya bisa disetting hangat. Oh. Saya paling senang mengucurkan air hangat ke wajah setelah seharian beraktivitas. Belum lagi saat air-air bening itu mengalir membasahi seluruh tubuh saya yang kurus. Saya bisa betah berlama-lama di sana.



penting inih

Ah. Jika saja saya ada kesempatan ke Batam lagi, mungkin hotel Harris akan jadi pilihan pertama buat singgah selama traveling di sana.


Time to packing, and come back to the real life. See you, Batam. Welcome, deadline.







Komentar

Postingan Populer