Percayakah kamu dengan 'Diam itu Emas?'

Di luar hujan, dan ini hari Jum'at. Aku sedang tidak ingin menunggu siapapun dan atau melakukan apapun kecuali, entahlah. Mungkin bengong, nonton youtube, sepedaan (yang rasanya sulit dilakukan di cuaca yang galau seperti ini). Penginnya begitu, tapi keinginan kadang nggak harus terjadi, kan. Kamu bisa tetap menginginkan sesuatu sekalipun kamu tahu itu mungkin nggak akan pernah terjadi.

Seperti misalnya kamu naksir sama kakak kelas yang dimana kakak kelas kamu terlanjur suka sama teman sekelas kamu yang jauh lebih cantik, seksi, dan tentu saja lebih popular dibanding kamu yang apalah nggak ada seujungnya remahan brownies. Atau orang tua kamu pengin kamu nikah cepat-cepat dan oleh karenanya dia nggak mau tahu kamu nikah sama siapa yang pasti kamu harus segera nikah, secepat dan sesegera mungkin. Nggak pakai koma.

Itu bisa jadi sangat menyebalkan. Dan, yah. Hidup justru jadi lebih berwarna karena ada hal-hal nyebelin kayak gitu. Kamu tahu kan, hidup itu bakal lebih terasa membosankannya kalau lurus-lurus, lancar-lancar saja. Kerjaan mulus, gaji selalu naik tiap tahun, kehidupan rumah tangga stabil, percintaan lancar jaya, ya ampun jalan tol kukira kalah mulus sama kehidupanmu kalau memang kayak begitu.

Tapi, pun kalau memang benar-benar terjadi dalam hidupmu, bersyukurlah karena nggak semua orang bisa punya kehidupan seperti itu. Dan memang nggak semua orang dikasih hal yang sama. Mungkin serupa tapi tetap nggak sama.

Aku ingat, di kelasku dulu ada anak yang pintar banget hampir dalam semua mata pelajaran. Dan yah, itu bikin dia jadi dikenal di banyak kalangan. Semua murid dan guru kurasa mencintainya. Aku nggak ingat apa aku pernah merasa iri sama dia. Setelah kupikir lagi, tiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan mencintai kekurangan kurasa jauh lebih sulit untuk dilakukan daripada mencintai kelebihan, ya. Ini yang harus terus kita perjuangkan setiap harinya.

Jika belum bisa mencintainya, cobalah untuk menerimanya terlebih dahulu. Peluk erat rasa kurang itu, lalu lemparkan pandanganmu jauh ke luar sana, bahwa di luar sana masih banyak orang yang jauh kurang beruntung darimu. Memiliki perasaan itu, jujur membuat hati ini jadi terasa sedikit lebih ringan. Sedikit saja memang, tapi itu segalanya.

Daripada kau memiliki segalanya tapi lalu itu membuatmu sombong? membuatmu merasa menjadi orang paling hebat sedunia? oh, itu mengerikan sekali. Dan, lupakanlah! kupikir, aku sudah melewati tahap itu. Aku beruntung, masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Kesombongan? apa yang patut kita sombongkan di saat bahkan tak satu inchi pun dari tubuh ini kita miliki? ini semua hanya pinjaman, dan kelak kita akan mempertanggungjawabkannya kepada Sang Pemilik sejati.

Itu pun kalau kau percaya.

Dan, kumohon hentikannlah untuk memaksakan kehendakmu pada seseorang. Melempar pertanyaan kapan kamu nikah? atau yang semisalnya itu mungkin terdengar biasa-biasa saja buat kamu. Tapi, pernah nggak kamu memikirkan dari sisi orang lain? dari sisi orang yang kamu tanyakan? itu annoying. Kepo ngurusin urusan orang nggak akan bikin hidup kamu lebih berwarna. Percayalah.

Berhentilah mengurusi urusan pribadi hidup orang lain. Mau rocky menikah atau tidak, itu haknya. Dan hal-hal seperti itu, merupakan wilayah privasi bagi sebagian orang. Kita nggak bicara di luar, karena kita hidup di sini, di timur yang masih memiliki etika, sopan santun dan tata krama, karena terlepas dari berasal darimana adat itu berasal, kita semua punya keyakinan yang kita pegang masing-masing karena kita meyakini itu sebagai sebuah kebenaran.

Dan kebenaran itu, kalau kita seorang muslim sudah pasti segala sesuatu yang sumbernya dari Allah azza wa jalla. Aku senang artis-artis berbondong-bondong berhijrah, tapi juga sedih di sisi lain karena ada saja yang bilang si ini ikut aliran sesat karena mulai manjangin jenggot, nyingkrangin celana. Atau yang perempuan, kalau dia mutusin menutup auratnya dengan sempurna dengan berhijab lebar atau bahkan bercadar jadi bahan becandaan kayak ninja, pake karung goni, nggak gerah apa? dan suara-suara senada. 

Will you please stop talking about something that you don't really know well? aku rasa itu lebih bijak. Karena diam itu emas itu really exist, dan karenanya nggak banyak yang mendapatkan sebenarnya emas.


Komentar

Postingan Populer