kapan nikah?

pagi ini, sebelum berangkat ke blok m, saya kembali diusik pertanyaan klasik ini. Pertanyaanya memang bukan plek kayak gini, tapi kegambarlah maksud yang tersirat dari, "mana temen cowok kamu?"

Walau sudah ditanyain entah berapa kali, ya kok anehnya masih berasa gimana gitu, ya. Mungkin memang sayanya aja yang kelewat sensitif. Jadi, pas pertanyaan itu keluar, saya masih suka bingung harus menjawab apa.

Lebih sering saya diamin, anggap itu menggonggong kafilah berlalu. Lah ya tetap kepikiran juga kalau pas lagi sendiri. Apalagi kalau sore sudah tanggal. Tinggal nunggu didatengin tamu yang namanya mas galau, deh. Haha. Sounds hopeless banget, ya? 

Sebetulnya, nggak ada satu pun manusia yang bisa menentukan kapan dan dengan siapa dia akan menikah karena itu sudah masuk ke dalam ranah ghaib yang dimana cuma Alloh SWT aja yang tahu.

Ada yang pacaran bertahun-tahun lamanya, pas nikah malah sama orang lain. Ada yang baru kenal 3 bulan, nggak lama nikah. Ada yang nikah dengan teman yang ketemu di dunia maya, tanpa pernah bertatap muka sebelumnya. Ini real, dan kita nggak bisa milih mau melalui episode kehidupan yang mana.

Penginnya sih yang walau depannya agak-agak nggak enak, endingnya bisa bahagia macam cinderella gitu. Hihi. Kali gitu ya kita bisa pesan kehidupan yang ingin dilalui, mesti nggak berwarna dan ketebak semuanya karena udah pasti, kita cuma mau kisah yang enak dan indah-indah aja. Eh, iya apa nggak, sih?

Meski masih harus banyak belajar, ternyata nikah itu nggak gampang, ya. Ada ilmunya juga. Dan entah kenapa, makin banyak cari tahu malah makin pusing mikirinnya karena nggak semua orang dikasih kesempatan oleh Alloh untuk menjadi istri/suami. 

Bisa ada dan lahir ke dunia aja udah suatu anugerah sendiri yang patut disyukuri, karena kita yang ada di bumi milik Alloh ini adalah pemenang. 

Dan, yang paling penting adalah, sesudah itu apa? Karena setelah menikah pun, masalah masih akan terus menyertai. 

Sebagai perempuan, saya juga ingin menikah, punya keluarga kecil yang bahagia. Mengenai kapannya dan dengan siapa, wallahu'alam bis shawwab. 

Jadi, kapan nikah?



Komentar

  1. saya udah ngga terlalu pusing lagi sama yang namanya pernikahan. Mungkin sudah sampai di tahap yang namanya pasrah. Kalau dapet jodoh yah nikah, kalau ngga yah berarti ngga nikah. hehehehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetap semangat, mas. Kalau kata afghan, jodoh pasti bertemu..

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer