katanya

kita
begitu khawatir dengan dunia yang akan kita tinggalkan
dunia yang manis, ranum, dan menipu
dunia yang punya sejuta kisah untuk diceritakan
dunia yang tak pernah tidur
penuh dengan gemerlap lampu yang membangkitkan hasrat
membangunkan kuduk
memabukkan siapa pun yang mereguknya barang seteguk

kita
begitu cinta pada dunia
dunia yang semakin kering
kerontang dipenuh hanya oleh darah
dan air mata
penuh oleh teriakan rakyat jelata
penuh oleh tawa bahagia sang penguasa
yang lantang berkata
siapa suruh datang Jakarta?

oh
bbm naik
biasa saja, masih bisa makan kan?
listrik naik
yah, wajarlah
toh masih bisa tidur nyenyak kan?

kulihat bandung semakin cantik
ruang terbuka hijau makin mudah ditemui
dan di sini
di Jakarta
aparat terus bertarung dengan rakyat pinggiran
di bantaran kali, rel kereta
tak jarang mereka harus mempertaruhkan nyawa
dengan tempat yang selama ini mereka sebut rumah
padahal sangat bisa jadi itu cuma bedeng
cuma kumpulan kardus, sisa-sisa kayu yang
mereka rakit dengan tangan mereka sendiri
menjadi rumah yang layak untuk ditinggali

mau cari ini salah siapa?
ah, sudahlah
sudah pasti jangan kautunjuk hidung para penguasa
yang kerjaannya cuma bisa minta naik gaji
fasilitas minta ditambahi sementara jalanan terus saja
bertambah rusak
bolong, dan menimbulkan banyak kecelakaan

itu, lihat saja tol yang dibangun dengan menghabiskan
dana ratusan juta, atau milyaran?
entah
sudah berapa yang meregang nyawa di sana
atau lihat bagaimana rakyat terus disesaki harga-harga yang
semakin melambung tinggi sementara mereka masih harus
mengantri untuk membayar para penguasa
yang semakin haus kuasa
persis seperti lintah
yah
begitulah negeri kita yang katanya kaya
namun rakyat tak pernah merasakannya


Komentar

Postingan Populer