red zone

Kemarin, ada agustinus di smesco, ya? Saya tahu. Dan, tentu saya melewatkannya. Ada banyak hal penting yang harus saya dahulukan ketimbang meladeni hasrat saya untuk duduk manis dengan kemungkinan terus melihat ke bawah saat lelaki pemberani itu bicara.

Saya tidak kenal agustinus secara personal, tapi saya sesekali melongok blognya yang sungguh, bikin iri. Membaca cerita perjalanannya seperti membuka buku traveling berkualitas premium.

Kau tidak perlu membayar tiket perjalanan ke pakistan, afghanistan, india, atau lainnya karena agus, melalui kisahannya mengajakmu masuk ke tempat-tempat yang ia singgahi selama ia disana.

Ia begitu lihai menuliskannya, sampai-sampai saya membayangkan ia berbicara hal yang sama di muka, dengan mimik yang berbeda-beda.

Tidak seperti agustinus, saya bahkan tidak kuasa menentukan mau kemana saya akhir tahun nanti. Well, saya memang berkeinginan untuk mengunjungi beberapa tempat yang saya idamkan sejak lama. Jepang, Turki, Barcelona hanya segelintir tempat yang ingin saya datangi dari hasil membaca cerita perjalanan seseorang di rumahnya.

Namun, apa daya. Paspor saja saya belum punya. Pe er banget, memang karena selain uang, rasa-rasanya saya harus lebih dulu mengumpulkan keberanian untuk keluar dari cangkang saya yang hangat.

Which is something uneasy to do.

Komentar

Postingan Populer