Duri dalam Daging

Hidup itu tak selamanya bahagia, menyenangkan. Kadang, kita akan menemukan saat dimana segala sesuatu berjalan tak sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya saja teman kantor yang suka ngomongin kita di belakang, membicarakan hal-hal yang tidak benar tentang kita, mendiamkan kita tanpa alasan, atau seribu satu perlakuan kurang menyenangkan lainnya yang tidak pernah kita berikan pada siapa pun. Kalau dipikir-pikir menyebalkan, memang. Tapi, kalau kita merasa sebal karena perlakuannya, kita tidak akan mendapatkan apa pun kecuali rasa kesal yang tiada berkesudahan.

Lebih baik kita bisa mulai memikirkan bagaimana caranya agar sang teman dapat me-reset ulang pikirannya tentang sikap dan perlakuannya pada kita.

1. Menegur atau bicara langsung
    Ada baiknya kita tidak mendiamkan masalah yang ada lebih lama. Selain membuat suasana di kantor menjadi tidak nyaman, kinerja kita bisa-bisa terancam. Baiknya, luangkan waktu untuk bicara secara personal (heart to heart) dengan rekan kerja yang bersangkutan.

2. Bersikap biasa saja
    Kalau saya lebih sering pakai cara ini. Bersikap biasa saja, bukan berarti semuanya menjadi selesai atau beres, tapi, minimal kita tidak begitu mengambil pusing pada berita yang mungkin telah terlanjur menyebar di kalangan teman-teman kantor. Jika berita yang disebarkan tersebut tidak benar, kenapa kita harus sakit hati. Lain halnya jika apa yang dibicarakan memang benar adanya.

    Sampai di titik ini, kita bisa berusaha untuk memperbaiki diri dengan melakukan introspeksi, dan bertanya ke dalam. Jika memungkinkan, membicarakan ini langsung pada teman, meminta saran juga kritik kira-kira hal apa saja yang mereka rasa perlu kita perbaiki. Ambil hanya saran juga masukan yang bernada positif, karena biasanya tak jarang yang banyak masuk malah yang bernada nyinyir, terkesan peduli, padahal mereka sama sekali tidak menginginkan kebaikan untuk kita.

3. Muka tembok
    Atau jangan diladeni. Biasanya sih, tipe teman yang begini kadang cuma pengin menguji kesabaran kita. Diladeni juga bakal makan hati. Jika kita ingin mengambil sikap ini, masuk kuping kiri keluar kuping kiri adalah cara ampuh untuk mengatasi teman kerja yang over keponya.

4. Mengambil penengah
    Kadang, suka malas kan ya berhadapan langsung dengan tipe orang seperti ini. Jika kita mau, sah saja untuk meminta kesediaan teman yang lain untuk menjadi penengah, atau perantara komunikasi. Caranya bisa langsung konfrontir semua pihak, atau mengirim perantara ke masing-masing kubikal yang berseteru. Memang agak pr buat si penengah, tapi, tindakan mendamaikan dua orang yang berseteru itu tindakan mulia, lho :) alangkah indahnya jika kita bisa menjadi juru damai dari teman-teman kita yang seharusnya sudah seperti keluarga.

5. Berikan hadiah
    Kalau yang ini mungkin akan ada yang merasa sulit atau gengsi melakukannya :D tapi, cara ini percaya atau tidak dapat menambah rasa cinta yang tumbuh karena saling memberi. Tentunya dengan ikhlas, ya, bukan karena ada niatan tertentu. Niatkan hadiah tersebut dapat menjadi jembatan atau perantara agar teman kita dapat memaafkan apa yang menurutnya kurang di matanya. Bisa jadi kita pernah melakukan kesalahan yang tidak kita sadari, namun meninggalkan bekas di hatinya. Momen ini sekaligus menguatkan hubungan persaudaraan diantara mukmin. Insya Allohu ta'ala.

Hadiah tidak harus berupa barang, ya, guys, tapi bisa juga dengan memberikan pujian, senyuman paling manis, atau sekadar sapaan hangat yang semoga bisa menentramkan suasana kantor yang panas. Kalau kamu, apa yang kamu lakukan untuk membuat suasana kondusif kembali?  















 

Komentar

Postingan Populer