Everlasting Culinary (Home Made)

Apa makanan yang selalu kaurindukan di setiap waktu? Di rumah, urusan dapur sudah menjadi hak paten ibu. Jika ibu sudah ke dapur, kami semua yang di rumah merasa tentram, damai dan bahagia. Ha ha. Lain halnya jika saya yang masuk dapur. Entah makanan macam apa yang dihasilkan oleh tangan saya yang lebih lihai megang laptop ketimbang peralatan dapur dan bahan-bahan masakan.

Saya memang tidak lihai memasak. Masak bisa, masak yang standar-standar macam sayur bening, telor, sop-sop-an, mi instan, spageti dengan bahan instan, dan yang simpel yang tidak membutuhkan berbagai macam bumbu dan rempah-rempah.

Saya lebih suka bila diajak masak kue-kue-an dibanding masak masakan harian. Dan kegiatan bikin kue menyambut lebaran, biasanya menjadi hari-hari yang paling saya rindukan karena saat itu saya bisa membantu ibu membuat beraneka macam penganan yang biasa dihidangkan pada Hari Raya.

Kalau hari-hari biasa, saya paling menunggu-nunggu ibu memasak makanan-makanan di bawah ini, yang rasanya, sudah tidak diragukan lagi. Ibu paling suka dimintai tolong untuk membantu memasak makanan untuk berbagai acara, mulai dari kawinan, sunatan, lamaran, sampai pengajian. Dan di kalangan teman-temannya, beberapa makanan ini bahkan sudah menjadi trademark khas buatan tangan ibu.

1. Ketupat sayur
    Makanan ini, buat sebagian orang mungkin cuma ditemui pada hari-hari tertentu, semisal lebaran, dan lainnya. Kalau di rumah, paling tidak sebulan sekali ibu akan menghidangkan ketupat dengan sayur nangka, atau buncis. Dan biasanya suka dilengkapi dengan sambal teri kacang tempe sebagai pelengkap.

2. Soto ayam
    Makanan yang satu ini juga sering dimasak ibu minimal sebulan sekali. 2 hari ini kami semua sedang menikmati soto sedap, kalau kata ponakan saya yang dibuat ibu. Isiannya sama seperti soto pada umumnya, ada kol, bihun/mihun, tomat, kentang rebus, bawang goreng, seledri, dan tentu saja sambal sebagai penggugah selera.  Biasanya, saya suka membubuhi bawang goreng banyak-banyak di atas kuahnya yang banjir sampai dibilang soto bawang goreng oleh teman-teman saya. Ha ha ha.


3. Kolak
    Siapa yang makan kolak pas bulan puasa saja? hi hi hi. Kalau kami di rumah, kolak seakan sudah menjadi menu yang tidak pernah ketinggalan ada, paling tidak dua minggu sekali, ibu memasak beraneka macam kolak. Mulai dari kolak pisang campur ubi dkk, kolak jagung, dan kolak-kolak lainnya. Saya biasanya makan kolak lebih dulu sebelum makan besar, tentu saja dengan porsi yang disesuaikan, ya. Atau, kalau memang sudah lapar sekali, biasanya makan nasi dulu baru kemudian dilanjutkan dengan kolak dll.

4. Rendang
    Makanan ini merupakan menu paling disukai oleh hampir seluruh penghuni rumah. Beberapa teman ibu, teman kantor saya, dan saudara-saudara di kampung bahkan suka memesan jika mereka ada acara. Atau jika memang sedang ingin makan rendang tapi sedang malas masak, biasanya mereka tanya kepada ibu apa ibu bisa membuatkan untuk mereka. Rendang ini sudah diekspor sampai ke Palembang, dan beberapa kampung halaman teman-teman ibu, lho. Yaaamm.

5. Dendeng balado
    Kalau yang ini, paling cepat habis jika sudah tersedia di lemari makan. Duh, apalagi keponakan saya, tekstur dendeng yang digoreng kering sehingga garing membuat keponakan saya nambah-nambah kalau sudah makan dengan lauk dendeng. Segala makanan yang kriuk biasanya paling menggugah selera si abang yang satu ini. 

6. Ayam goreng sambal
    Kalau yang ini sih mungkin biasa ya, karena hampir setiap minggu rumah-rumah kita pasti ada menu dengan ayam sebagai bahan dasarnya. Biasanya suka divariasikan dicampur dengan bahan lain agar tidak bosan yang itu-itu saja. Dan ibu, paling bisa menggoreng ayam dan dipadukan dengan sambal yang rasanya, masyaAlloh, tidak kalah dari masakan resto-resto bintang tujuh :)

7. Gorengan
    Meski tidak begitu sehat, makanan ini frekuensinya cukup sering dibuat dibanding lainnya karena simpel dan cepat menyiapkannya. Gorengan yang paling sering dimasak ibu itu bala-bala alias bakwan, tahu isi, sama gorengan yang isinya gula merah itu apa sih namanya (lupa).

8. Pempek
    Buat wong kito galo, makanan ini sudah jadi makanan pamungkas deh, dan yang paling sering dicari kalau lagi culinary atau lagi iseng. Sepertinya, makanan ini sudah bukan menjadi makanan kesayangan orang palembang saja, karena di kantor, makanan ini paling cepat ludes pas saya suguhkan.

9. Tekwan
    Ini salah satu makanan khas Palembang selain pempek. Bahannya kurang lebih sama, pun dengan teksturnya yang mengkilat dan biasanya agak licin. Tekwan paling mantap dimakan dengan sambal dan taburan seledri. Saya bisa nambah-nambah kalau lagi kalap. Apalagi kalau makin pedas, wuaaahh, saya suka lupa kalau sudah nambah berpiring-piring.

10. Lapek
      Makanan yang satu ini paling digemari ayah saya, dan biasanya sering dibuat oleh orang-orang Sumatera Barat sebagai makanan selingan yang paling pas disandingkan dengan kopi atau teh. Slurp.
      






 
   

Komentar

  1. Aku mau dendeng balado nya 1kg aja yaaaa, yang peses trus kirim ke rumah haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. beneran, nih? ditunggu transferannya, yaa :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer