Membaui aroma kuliner (kenangan) di LIA Matraman

Jika sedang berada di seputaran Matraman, silakan coba bertandang ke LIA. Iya, tempat kursus bahasa inggris itu. Sejak dulu, perpus dan kantin, selain mushola selalu jadi spot favorit saya. Di kantinnya, kita bisa mencoba mulai dari mie ayam, burger, pecel-pecelan, soto ayam, fried chicken dengan topping bumbu asam manis dll, sampai mi instan yang isiannya bisa di-request. Kalau lagi lapar banget, bisa pesan nasi dengan beragam menu yang ada. Tempat ini lumayan ramai karena banyak karyawan dari kantor sekitaran LIA makan dan ngopi-ngopi santai sambil menikmati waktu istirahat yang berharga.

Kemarin, saya kembali berkunjung ke sana. Niatnya sih memang ingin ke perpustakaannya, yang koleksi majalah Feminanya cukup lengkap. Begitu juga koran media nasional. Koleksi buku anak juga lumayan banyak, mulai dari yang berbahasa Inggris, Indonesia, sampai bilingual, ada semua. Berhubung sampai satu jam sebelum jam makan siang, perut yang belum terlalu lapar tapi minta diisi, saya memesan satu porsi mie ayam yang belum pernah saya cicipi sebelumnya.

  
Seporsi 12 ribu
Harganya lumayan mahal untuk ukuran kantong pelajar, mahasiswa dan pengacara macam saya. Hahahaha. Soal rasa, lumayanlah, not bad. Saya jadi ingat mie yamin waktu mie ayam disuguhkan di muka dengan bentuk mienya yang berwarna kuning dengan kuah agak kehitaman. Kalau dilihat dari penampilannya, bikin lapar. Untuk minumnya, saya sedang ingin minum sesuatu yang menyegarkan karena siang ini hari terasa begitu panas. Saya memesan juice strawberry-jeruk, yang berakhir dengan strawberry saja karena mbaknya tidak mendengar jeruk di kalimat terakhir yang saya ucapkan.

It still refreshing. Segar banget. Apalagi sambil mengedarkan pandangan ke karyawan-karyawan kantoran sekitar LIA yang makin siang makin memenuhi kantin ini. Dua pasang muda mudi sampai mengambil duduk di meja saya karena tinggal meja itulah satu-satunya yang belum berpenghuni.

Komentar

Postingan Populer